Ragam Pola Asuh Mana yang Lebih Baik?

 

Pernah merasa bingung tidak sih dengan ragam pengasuhan saat ini, sering bertanya-tanya apa yang aku lakukan sebagai orang tua sudah tepat belum, ya? Atau bahkan merasa yakin bahwa sikap tegas kepada anak mesti ditegakkan dengan keras agar anak tidak manja dan mudah putus asa. Semua pertimbangan ini kadang membawa kita pada kebingungan apakah yang saya lakukan pada anak sudah benar, bagaimana pengasuhan ini memberikan dampak pada perkembangan psikologis anak-anaku, ya? Kita kenalan dengan beragam tipe-tipe pengasuhan, yuk.

Pertama, pengasuhan otoriter. Pengasuhan otoriter adalah pola asuh yang berpusat pada harapan orang tua. Orang tua dengan gaya otoriter ditandai dengan karakter pengasuhan yang mesti diikuti oleh anaknya, aturan yang diberikan bersifat mutlak, keputusan orang tua sudah semestinya diikuti oleh anak dengan alasan bahwa keputusan orang tua dibuat untuk kebaikan anak. Seringkali pengasuhan ini tidak memberikan banyak pilihan ke anak, sebagian besar orang tua yang memutuskan. Kelebihannya adalah semua di dalam kendali orang tua sehingga orang tua tidak khawatir akan keputusan anak karena semua dalam pantauan orang tua. Namun, kekurangannya adalah dapat membangun perilaku agresif atau kasar anak karena banyak keinginan anak yang terpendam dan keluar dalam bentuk perilaku membangkang saat ke luar.

Kedua adalah pengasuhan permisif. Kebalikan dengan otoriter pengasuhan permisif memberikan ruang yang sangat besar pada anak dan minim batasan tidak seperti pengasuhan otoriter. Orang tua memberikan aturan namun tidak konsisten dan mudah dilanggar oleh anak. Tentu saja pengasuhan ini membuat anak nyaman karena tidak ada aturan baku, namun di satu sisi tentu saja membuat anak tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab pada keputusannya sendiri.

Ketiga, pengasuhan otoritatif atau dikenal dengan pengasuhan demokratis. Pada pengasuhan ini orang tua dan anak sering mencari jalan tengah mengenai apa yang orang tua mau dan juga anak inginkan. Orang tua mendorong anak berpendapat dan orang tua juga menurunkan standar harapannya menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Kelebihannya adalah anak akan merasa dihargai karena orang tua mengatur namun juga memberikan ruang anak berpendapat. Akan tetapi untuk menerapkan pengasuhan ini orang tua mesti banyak belajar parenting agar memiliki wawasan yang cukup dalam membuat batasan dan aturan yang tepat untuk anak.

Terakhir adalah pengasuhan tidak terlibat, biasanya pengasuhan ini orang tua sama sekali tidak terlibat dalam pengasuhan, ada namun tidak ada. Pengasuhan ini terjadi pada orang tua dengan kasus khusus seperti terlibat dalam obat-obatan terlarang dan gangguan kejiwaan yang tidak dapat menjalani peran orang tuanya dengan maksimal. Jadi, orang tua yang manakah kita?

Sumber :

Parenting Module (RUMAH ANAK SIGAP) Tanoto Foundation

Tootris.com. The four parenting styles: authoritarian, authoritative, permissive & uninvolved. 25 Juni 2021. https://tootris.com/edu/blog/parents/the-four-parenting-styles-authoritarian-authoritative-permissive-uninvolved/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.