Di zaman serba digital kini, media hiburan semakin beragam. Tapi bisa dibilang televisi merupakan salah satu media hiburan yang saat ini tetap bertahan dan hampir dapat dipastikan ada di setiap rumah. Ditambah lagi masa pandemi selama beberapa tahun terakhir, televisi menjadi salah satu media penghibur favorit selain gawai (handphone). Interaksi si Kecil dengan televisi pun sepertinya tidak dapat dihindari.
Memilih program televisi atau film tentunya bukan sesuatu yang mudah bagi orangtua. Ayah Bunda wajib menemani dan membimbing, karena tontonan atau tayangan memiliki pengaruh pada perkembangan otak si Kecil. Pikiran si Kecil yang masih seperti spons akan menyerap semuanya dan secara tidak sadar bisa membuatnya meniru kegiatan yang ditontonnya.
Selain sebagai media hiburan, televisi juga menjadi media pembelajaran bagi si Kecil. Setiap pembelajaran yang diterima akan masuk ke dalam memori anak. Oleh sebab itu sangat penting untuk memastikan film atau tayangan sesuai dengan usia nya. Untuk anak usia 3-6 tahun walaupun sudah diperkenankan menonton sebaiknya tidak lebih dari 1 jam dan itupun disarankan dalam durasi yang terpisah-pisah.
Untuk mengetahui apakah suatu tayangan bermanfaat atau tidak khususnya bagi anak usia 3-6 tahun, baiknya lebih fokus ke beberapa kualitas, antara lain;
1. Tayangan dengan perkembangan bahasa (ada dialog, mempromosikan pertemanan atau pentingnya sosialisasi).
2. Tayangan tentang moral dasar seperti kejujuran, tanggung jawab.
3. Tayangan tentang pengenalan alam atau kegiatan outdoor
4. Tayangan kreativitas (DIY, menggambar, mewarnai, art & craft)
5. Tayangan aktifitas yang membuat anak berkegiatan fisik.
Menuju usia 5 tahun, Ayah Bunda bisa mulai memasukkan tayangan yang terdapat pesan tentang tahapan pra sekolah.
Tidak ada keraguan bahwa selama tahun-tahun prasekolah anak-anak tidak hanya menjadi lebih sadar akan dunia mereka, tetapi juga mengembangkan struktur moral mereka dengan menyerap sikap dan nilai-nilai keluarga, budaya dan masyarakat mereka.
Sementara itu apakah klasifikasi tayangan untuk anak perempuan dan anak laki-laki diperlukan? Dalam suatu kesempatan Ibu Dewi Annisa Qisty seorang Psikolog anak menyampaikan bahwa “Sebaiknya memang ada pesan bahwa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Bisa lewat tayangan yang menceritakan peran ayah dan Ibu atau kakak dan adik yang berbeda gender.”
Di usia 3-6 tahun, anak-anak masih sangat mungkin berubah-ubah. Dalam ilmu psikologi juga ada teori tentang nurture vs nature, peran pola asuh dan lingkungan juga faktor hereditas berpengaruh pada perkembangan anak. Program televisi yang baik dapat menjadi salah satu cara Ayah Bunda membentuk kepribadian si kecil melalui faktor nurture.
Oleh sebab itu orang tua atau pengasuh juga memiliki kewajiban untuk memperhatikan apa yang ditonton anak. Terkadang terdapat pesan di balik setiap tayangan atau iklan. Sebagai contoh beberapa waktu lalu sempat viral sebuah iklan mengenai pesan yang dianggap tidak cocok untuk budaya dan nilai-nilai yang dipegang masyarakat Indonesia di sela-sela program tayangan khusus anak.
Meskipun begitu hal ini kemungkinan merupakan hal yang umum dan bisa saja terjadi di suatu daerah atau negara lain, karena tidak semua standar yang dianut sama. Kembali lagi ke budaya dan nilai-nilai yang dipegang orang tua dan masyarakat setempat.
Sumber;
Qisti, D.A. 2021. “Program televisi untuk anak usia 3-6 tahun”. Hasil wawancara pribadi: 19 September 2021, Jakarta.
Nixon, Dianne.; Aldwinckle, Maree (1997). Exploring: Child Development from three to six years. Social Science Press.