Sebelum membahas lebih dalam tentang konsep “Bermain adalah Belajar” mari kita tengok lebih dulu filosofi Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar selalu menggunakan kata taman, Taman Siswa dan Taman Guru, itu karena beliau melihat proses pendidikan pada PAUD bukan hanya untuk belajar tetapi juga tempat yang menyenangkan. Filosofi tersebut juga cukup menunjukkan bahwa anak adalah hal terpenting dalam proses pendidikan yang kelak bisa dijadikan pegangan pada masa depan bangsa.
Oleh sebab itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mulai menguatkan gagasan tentang pentingnya pemahaman konsep bermain dan belajar bagi pendidik di lembaga PAUD maupun orang tua. Menurut Mas Menteri, konsep bermain dan belajar inilah yang sebenarnya membentuk karakter anak usia dini, karena pada diri Si Kecil perlu diberikan berbagai pengalaman bermakna yang akan memupuk rasa cinta pada sekolah dan cinta belajar. Oleh karena itu, tujuan utama PAUD seharusnya menumbuhkan ketertarikan anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas sekolah, berinteraksi dan bermain bersama teman sebaya di sekolah, berinteraksi dengan orang tua atau orang dewasa di sekitarnya dengan nyaman. Aspek-aspek perkembangan anak diluar capaian akademis itu menjadi sangat penting sebagai modal mereka untuk berproses di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Seberapa penting Bermain untuk Si Kecil?
Nampaknya fakta ini tidak perlu dipungkiri lagi ya, Bunda. Si Kecil akan berusaha mencari sesuatu yang bisa dijadikan mainan dalam kondisi apapun, mereka akan bermain dengan riang dan sangat menikmati proses bermain. Kebutuhan akan permainan dan bermain sangat mutlak bagi perkembangan anak. Oleh karenanya, lingkungan, orang dewasa, pendidik, serta Ayah dan Bunda, perlu memfasilitasi kebutuhan Si Kecil dengan menyediakan berbagai permainan yang dapat mendukung perkembangannya.
Kegiatan bermain mampu menyegarkan dan mengembangkan pola pikir anak dengan berbagai kegiatan yang mendorong kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, sekaligus menguasai konsep-konsep baru. Bermain juga baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri Si Kecil, mengenal konsep sharing atau berbagi, memperkuat kemampuan fisik. Bermain juga dapat melatih konsentrasi, melatih ketekunan, meningkatkan kemampuan bercerita dan kosa kata. Wah banyak sekali ya manfaat bermain, Ayah dan Bunda jangan lagi mengira bermain hanyalah membuang waktu, ya.
Agar momen bermain Si Kecil bisa lebih maksimal, diperlukan benda-benda di sekitar untuk merangsang Si Kecil melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuan dari benda yang dimainkan. Benda-benda ini juga bisa disebut sebagai alat main, dengan syarat yaitu aman digunakan, tidak beracun, dan tidak membahayakan keselamatan anak serta mudah dijangkau sehingga Si Kecil dapat melakukannya sendiri. Alat main tersebut nantinya bisa dilihat langsung, dipegang, diraba, digoyang-goyang, digelindingkan, diputar, digerakkan hingga mengeluarkan bunyi, dan lain-lain.
Alat main ini adalah sarana stimulasi perkembangan anak, mereka akan masuk ke dalam imajinasinya sendiri sehingga dapat mendorong Si Kecil menjadi seorang yang kreatif dan penuh inisiatif. Biarkan imajinasi Si Kecil bergerak liar tanpa dibatasi waktu, melalui imajinasi dalam bermain Si Kecil dapat mengatur dunia bermainnya sendiri sehingga imajinasinya semakin berkembang dan saling bertukar ide dengan temannya.
Alat main untuk Si Kecil bisa berasal dari beragam peralatan yang ada di rumah. Misal dari botol minum Si Kecil bisa berkreativitas menjadikan botol sebagai pesawat, kereta, dan berbagai benda lainnya. Atau, koran bekas yang diremas-remas dapat menjadi bola yang siang dilempar atau ditendang oleh Si Kecil. Maksimal fungsi berbagai peralatan yang ada di rumah sebagai alat main untuk Si Kecil.
Penting bagi Ayah dan Bunda untuk terlibat dalam permainan untuk menguatkan interaksi yang bermakna dengan Si Kecil sekaligus untuk mengawasi Si Kecil agar tidak menggunakan alat main yang berbahaya. Nah, ayo dukung perkembangan Si Kecil dengan bermain bersama mereka, karena bermain adalah belajar bagi Si Kecil.
Sumber:
DIREKTORAT PAUD KEMDIKBUD (2020). Pentingnya Bermain Bagi Anak Usia Dini. Jakarta: KEMENDIKBUD. hlm: 2-7
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/dalam-konteks-paud-merdeka-belajar-adalah-merdeka-bermain
https://bpmplampung.kemdikbud.go.id/detailpost/mendikbud-ungkap-pentingnya-konsep-bermain-dan-belajar-di-jenjang-paud