Kontrasepsi Pasca Melahirkan

 

Selepas nifas, pasti akan ada satu hal yang akan melintas di pikiran Bunda, “kapan ya saat yang tepat untuk berhubungan intim kembali?” Atau tidak sedikit juga dari Bunda yang mungkin merasa “waduh belum kepikiran” atau bahkan tidak ada gairah untuk melakukannya sementara waktu. Jangan khawatir, karena hal-hal itu memang dialami oleh sebagian besar Ibu baru di dunia.

Setelah melahirkan, tubuh mengalami banyak perubahan salah satunya adalah penuruna hormon esterogen. Selain itu, menyusui secara eksklusif tentu akan menguras energi karena menjadi sering begadang untuk menyusui dan mengganti popok bayi. Hal yang cukup banyak dialami adalah adanya rasa takut akan jahitan selepas persalinan sehingga membuat para Ibu enggan memikirkan atau berhubungan intim dengan pasangan.

Di dalam buku How Long After Pregnancy Can You Have Sex, dikatakan bahwa rahim dan organ reproduksi akan benar-benar pulih di usia 6 minggu setelah melahirkan dan biasanya dengan melihat bahwa sudah dipastikan tidak ada lagi cairan atau darah yang masih mengalir. Akan tetapi, pada beberapa kasus apabila persalinan sesar atau persalinan normal dengan tindakan episotomi (sayatan tambahan untuk memperbesar jalan lahir) tentu membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk proses pemulihan bekas jahitan. Beberapa pakar menyarankan untuk tidak segera berhubungan intim pasca melahirkan karena jika pemulihan belum sempurna akan memicu terjadinya pendarahan atau infeksi pada rahim.

Biasanya pada pemeriksan nifas terakhir akan dibahas mengenai pilihan penggunaan kontrasepsi. Penggunaan kontrasepsi ini bertujuan untuk mengutamakan kesehatan Ibu dan anak serta mencegah agar kehamilan berikutnya tidak terlalu dekat. Di dalam buku Ibu Alami, Robin Lim berpendapat bahwa salah satu kontrasepsi alami tanpa biaya adalah dengan menyusui. Ketika menyusui, peluang untuk terjadinya pembuahan memang lebih rendah namun tetap tidak menutup kemungkinan untuk dapat hamil. Maka dari itu, pemerintah menyarankan melalui falisitas -fasilitas kesehatannya untuk mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi. Beberapa jenis kontrasepsi yang dapat dipilih antara lain:

  1. Pil KB

Alat kontrasepsi ini paling digemari karena tidak perlu melakukan tindakan apapun dan cukup efektif menghambat kehamilan. Hanya saja diperlukan ketelitian untuk rutin mengkonsumsinya setiap hari.

  1. Suntik KB (1 dan 3 bulan)

Suntik KB adalah alat kontrasepsi yang lebih praktis daripada pil. Cukup dengan melakukan suntik 1 bulan atau 3 bulan sekali, kehamilan pun dapat.

  1. Implan (susuk)

Alat kontrasepsi yang digunakan di lengan atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri.

  1. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR sering juga dikenal dengan spiral atau IUD. Sesuai Namanya, alat ini dipasanga di dalam Rahim. Proteksi hamper 90% akurat hingga 5tahun. Namun tidak semua Ibu berani untuk mengikuti prosedur tindakan pemasangan AKDR.

Ayah, Bunda sekarang tidak usah khawatir lagi yah. Hal yang paling utama adalah mendapatka informasi yang tepat dan pastikan sebagai Keluarga Sigap. Ayah & Bunda paham dan matang dalam perencaan. Selamat menyusun rencana berikutnya.

Sumber :

Lim-Robin- Ibu Alami -Persembahan dari Bumi Sehat

Linderg , S Verywell Family -How Long After Pregnancy You Can Have Sex?

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.