Si Kecil Belajar Menulis Puisi, Begini Caranya

 
Biasanya puisi untuk Si Kecil akan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, irama yang berulang-ulang serta terdapat gambar yang cerah dan lucu.

Hari Buku Nasional tidak hanya bisa diperingati dengan merayakan kecintaan terhadap membaca, tetapi bisa dijadikan momen sempurna untuk memperkenalkan dunia sastra kepada generasi mendatang. Salah satunya adalah dengan mengenalkan puisi pada anak-anak. 

Puisi merupakan bentuk seni yang kaya akan imajinasi, emosi, dan kreativitas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Beberapa tahun terakhir, puisi sering dijadikan sebagai media bagi anak muda untuk mengekspresikan perasaan dan diunggah di sosial media. Bahkan tidak sedikit juga ada yang mencetaknya ke dalam buku.

Puisi semakin digandrungi remaja karena dikemas dengan bahasa yang indah dan penuh estetika. Biasanya puisi untuk Si Kecil akan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, irama yang berulang-ulang serta terdapat gambar yang cerah dan lucu. Seperti puasa tentang alam yang menggambarkan keindahan alam dan keajaiban yang ada di sekitar. Puisi semacam ini mengajak anak-anak untuk menghargai alam dan mensyukuri atas keindahannya. 

Bagaimana mengenalkan puisi untuk anak?

Awal mula, Ayah dan Bunda bisa membacakan puisi dengan menunjukkan ekspresi wajah dan intonasi yang berbeda untuk setiap karakter atau peristiwa dalam puisi tersebut. Bacakan puisi secara rutin sampai Si Kecil terbiasa dengan konsep apa itu puisi. Sehingga anak-anak dapat lebih merasakan emosi yang terkandung dalam kata-kata.

Setelah membacakan puisi, ajak mereka diskusi mengenai makna yang disampaikan dalam puisi tersebut. Biarkan mereka menyampaikan pendapat dan menyampaikan pendapat, kegiatan ini akan merangsang imajinasi dan mengasah sisi kritis mereka. Berikut adalah contoh puisi yang dikutip dari buku Keluarga Cemara: Buku Puisi.

Ara
Ara itu seperti matahari, 
Tak kenal susah hati.
Sebentar dia kepingin pelihara kucing kecil, 
Sejenak dia memilih jadi pohon mungil.
Kadang dia kesal dinamari Cemara, 
Tapi tak lama dia sudah kembali tersenyum ceria.

Berikut contoh lain tentang cita-cita karya sastrawan Aceh, Mohd. Harun al Rasyid:

Aku ingin jadi merpati
Terbang di langit yang damai
Bernyanyi-nyanyi tentang masa depan
Aku ingin jadi rembulan
Turun ke Bumi
Membawa cahaya kehidupan

Kreasi visual seperti gambar atau ilustrasi juga dapat membantu mereka memahami cerita atau tema yang disampaikan pada puisi tersebut. Demi mendorong anak-anak untuk membuat puisi, mulai dengan hal-hal sederhana.

Misal, ajak Si Kecil membuat puisi tentang liburan, tentang hewan peliharaan yang mereka sayangi, atau tentang kisah petualangan seru yang pernah mereka rasakan. Setelah Si Kecil berhasil membuat satu puisi, mintalah untuk membacakannya di depan teman-teman atau keluarga. Apabila masih ragu dengan karya buatannya sendiri, Si Kecil bisa memilih puisi favorit mereka dan sampaikanlah dengan gaya bahasa sendiri.

Ayah dan Bunda tidak perlu menilai bagus atau tidak puisi yang mereka buat, tetapi apresiasi Si Kecil agar mereka bisa terus berkembang dalam menulis puisi. Dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, mengenalkan puisi kepada anak-anak bisa menjadi pengalaman berharga, meningkatkan pemahaman emosional, menghargai keindahan bahasa, sekaligus memperluas kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia.

Referensi:

Simamora, Rosi L. Keluarga Cemara: Buku Puisi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2018 

https://www.twinkl.co.id/blog/how-to-help-my-child-write-a-poem-school-years-3-6

https://mediaindonesia.com/weekend/389029/banyak-manfaat-yuk-kenalkan-anak-dengan-puisi#google_vignette

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.