Si Kecil Bisa Alami Keputihan, Mitos atau Fakta?

 
Keputihan pada bayi perempuan adalah hal yang normal dan bisa disebabkan oleh tingginya tingkat hormon Bunda saat hamil.

Ayah dan Bunda, pernahkah ketika mengganti popok bayi perempuan memperhatikan kondisinya? Pernahkah Ayah dan Bunda menemukan ada bercak keputihan? Jangan panik dulu ya, ternyata hal ini wajar loh.

Keputihan pada bayi perempuan adalah hal yang normal dan bisa disebabkan oleh tingginya tingkat hormon Bunda saat hamil. Hormon kehamilan yang dirasakan Bunda ternyata bisa menembus plasenta dan masuk ke tubuh Si Kecil, sehingga memicu keluarnya cairan putih atau disebut keputihan.

Selain itu, seorang dokter anak berbasis di Omaha, Laura Jana, MD, menyebut kulit di sekitar vulva dan vagina anak perempuan sangat halus. Adanya iritasi atau infeksi dapat dengan mudah menyebabkan peradangan dan keputihan.

Penyebab keputihan
Selain yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa penyebab lain munculnya keputihan pada Buah Hati. Antara lain:

  • Penggunaan bahan kimia, seperti parfum dan pewarna dalam detergen, pelembut kain, krim dan salep;
  • Infeksi ragi pada vagina yang biasanya menimpa bayi perempuan;
  • Benda asing yang dimasukkan ke vagina. Infeksi dengan keputihan bisa terjadi jika benda asing ini tetap berada di dalam vagina anak;
  • Cacing kremi. Keberadaan cacing yang menyebab infeksi banyak ditemukan pada usia anak-anak;
  • Hormon Bunda di masa kehamilan cenderung akan terus mengalami kenaikan, terutama untuk hormon estrogen dan progesteron. Kadar hormon yang tinggi ini bisa sampai pada bayi melalui plasenta, yang mana setelah lahir ia kehilangan pasokan hormon yang stabil. Akhirnya, kondisi ini memicu respons tubuh, salah satunya keputihan pada bayi perempuan yang terlihat seperti susu yang kental.

Cara mengatasi keputihan bagi Si Kecil
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda yang mengetahui Si Kecil mengalami keputihan.

Bersihkan dengan cara yang benar
Ketika membersihkan area bawah Si Kecil selama mengganti popok, pastikan untuk membersihkan vaginanya dengan benar, dari depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari penyebaran bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.

Selain itu, perhatikan pula bahan yang digunakan, jangan menggunakan sabun, parfum atau pembersih yang berbahan keras, karena dapat menyebabkan iritasi. Ayah dan Bunda bisa menggunakan kassa, cotton bud atau kain lap yang lebih dan bersih.
Memperhatikan celah atau lipatan antara vagina dan labia
Area yang dibersihkan untuk mengurangi keputihan ini adalah lipatan pada vagina, termasuk celah atau lipatan labia. Ayah Bunda tidak perlu menghapus keputihan di dalam labia, karena itu sangat normal. Tetapi, segera panggil dokter anak jika cairan ini tiba-tiba berubah dalam hal jumlah, warna atau bau.

Hindari iritasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, saat membersihkan area ini usahakan untuk memilih sabun tanpa pewangi dan bebas alkohol. Bahan-bahan yang cenderung mengiritasi vagina lembut Si Kecil, yang biasanya ada pada tisu, lotion atau krim, sebaiknya dihindari.
Menjaga daerah vagina tetap kering

Setelah mandi dan saat mengganti popok, pastikan area pantat dan vagina Si Kecil dalam kondisi kering. Jika basah karena berenang atau terkena air saat bermain, segera lepas pakaian yang basah, karena terlalu lembab juga dapat menyebabkan iritasi kulit sensitif Buah Hati.

Saat membersihkan area ini, Ayah dan Bunda harus hati-hati, jangan sampai tergores kuku dan membuatnya terluka. Penggunaan sabun anti bakteri juga sebaiknya dihindari, karena justru dapat menyebabkan iritasi.

Pada dasarnya, keputihan pada bayi ini tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya setelah berusia 10 hari. Meski normal, Ayah dan Bunda harus waspada dan segera memeriksakan Buah Hati jika keputihan ini terjadi lebih dari dua minggu dan disertai demam atau bau busuk. Karena, bisa jadi hal ini menandakan adanya infeksi berat.

Sumber:
https://www.alodokter.com/bunda-begini-cara-mengatasi-keputihan-pada-bayi
https://www.orami.co.id/magazine/keputihan-pada-bayi
https://www.sehatq.com/artikel/keputihan-pada-bayi

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.