“Kamu tuh kasih contoh yang baik ke anak, Yah..” Kata Ibu. Sementara ayah juga suka bilang, “Jangan marah-marah, Bu, nanti anaknya ikutin..” Jadi sebetulnya anak akan mengikuti kata siapa, ya? Anak memang meniru perilaku orang tuanya, namun yang mendorong anak meniru orang tuanya adalah karena hubungan yang dibangun antara orang tua dan anak. Meniru tidak selalu perilaku, meniru bisa dari keseharian yang anak lihat dari orang tuanya. Misal jika anak perempuan melihat ibunya selalu mengikat rambutnya anak akan mengikuti mengikat rambut. Anak yang melihat ayahnya memainkan gitar, anak akan menirukan memainkan gitar meski tidak memainkan dengan tepat. Perilaku anak ini juga disebut sebagai proses imitasi, kabar baiknya imitasi ini merupakan langkah anak menuju kemandirian, lho. Mulai dari meniru atau mengimitasi, lama-lama anak akan mampu melakukan banyak hal sendiri.
Imitasi yang dilakukan anak tidak pada hal baik, jika orang tua menampilkan hal tidak baik juga anak akan meniru. Anak usia dini, apalagi anak yang masih berusia di bawah tiga tahun belum paham konsep baik dan buruk, anak hanya melakukan apa yang ia lihat tanpa niat jahat. Jika ia lihat ayahnya suka memukul maka anak akan menangkap informasi kalau kesal maka memukul itu boleh. Begitu juga jika anak melihat ibu membentak, maka saat anak kesal anak akan berteriak karena anak pikir begitu cara menyelesaikan rasa kesal.
Tidak dipungkiri, sebagai orang tua yang menjalani banyak peran ada perasaan lelah juga dengan aktivitas dan beragam aktivitas dan masalah di kehidupan. Namun alangkah lebih baiknya jika sudah berhadapan dengan anak maka berikanlah teladan kepada anak. Jika anak biasa melihat orang tuanya berbuat kasar, anak akan mengikuti. Anak usia dini belajar dari apa yang dilihat bukan dari apa yang dinasehati. Meskipun kita selalu menasehati anak untuk dapat mengontrol amarah tapi kita menunjukkan amarah depannya, anak akan melakukan imitasi pada perilaku yang kita tampilkan.
Dr. Klein, dalam artikel What Your Child Learns By Imitating You mengatakan selama periode perkembangan kritis anak di usia dini, penting untuk memberikan contoh perilaku terbaik yang orang tua miliki. Misal, berikan contoh apa yang kita ingin ada di anak, jika kita ingin anak makan dengan tertib dan teratur, contohkan dari kita. Jika kita ingin anak mengucapkan terima kasih, kita lakukan lebih dulu ucapkan terima kasih kepada anak. Bagaimana perilaku anak tergantung bagaimana kita memberikan teladan yang baik pada anak.
Sumber :
Parenting Module (Rumah Anak Sigap, Tanoto Foundation)
Parents.com. 5 Oktober 2005. What Your Child Learns By Imitating You. 25 Juni 2021. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/behavioral/what-your-child-learns-by-imitating-you/
Anak bisa tumbuh dewasa dengan meniru sifat orang tuanya
Peran orang tua pada usia dini memegang peranan penting dalam rumah tangga, anak ibarat kertas putih sangat yergantung pada orang tua tulisan apa yg ia hiasi pd kertas tsb.
Terima kasih buat materinya luar biasa untuk terus memotivasi kami kedepannya
Kehidupan kita sebagai orang tua yang terlebih dahulu rapih dan teratur, biarlah mereka melihat dan belajar.
Tetap nasihat itu harus disampaikan.
usia 3 tahun sampai 6 tahun adalah masa keemasan dalam pembentukan karakter, diharapkan orang tua untuk terus mengembangkan bakat.
Trima ksh bnyk, sangat bermanfaat semoga makin sukses kedepannya..bahagia dunia akhirat ya..buat penulis teruslah menulis
orangtua / anggota keluarga dan Sekolah serta Masyarakat sangat penting perannya dlm membentuk karakter anak usia golden age hati hati berbahasa.prilaku tutur kata yg jelas dan di mengerti anak usia dini
orangtua.guru saling berkolaborasi
Tanamkan rasa percaya diri pada anak, jika anak sedang main pasir,tanah berikan ia kesempatan untuk berinteraksi dan jangan dilarang, tinggal yang dewasa untuk mengawasi kegiatan tersebut.
Peran serta Pemerintah, Lembaga,orangtua,Berkolaborasi mengoptimalisasi PAUD, Bertumbuh kembang bagi anak Bangsa.
Guru tanpa dukungan orang tua didikan kepada anak tidak maksimal
Sangat baik dan menyenangkan
Karakter anak / sifat anak terpengaruh dari lingkungan ,sekolah dan orang tua tapi lebih dominan pada orang tua.
Karakter anak dan perkembangan anak dominan lebih besar dari genetik/ orang tua
Tarbiyah itu berawal dari lingkungan rumah, jika anak terbiasa mendengar, melihat yang baik. Sy yakin kelak anak keluar rumah akan membawa hal yang baik.