Tahukah Ayah Bunda, bahwa setiap hari puluhan bahkan ratusan anak-anak mengalami keluhan sesak napas akibat radang paru atau pneumonia. Menurut UNICEF, sepanjang tahun 2018 ada 800.000 anak meninggal yang disebabkan oleh pneumonia. Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebanyak 14% kematian usia balita disebabkan oleh pneumonia yaitu pada 2019 tercatat 740.000 anak meninggal karena pneumonia.
Pneumonia merupakan salah satu penyakit pernapasan yang dapat menyerang Si Kecil. Pneumonia terjadi ketika paru-paru anak mengalami infeksi atau peradangan. Paru kita adalah satu-satunya tempat untuk pertukaran oksigen, jika terjadi sesuatu pada paru-paru maka pertukaran oksigen akan terganggu yaitu pada bagian atas (hidung dan tenggorokan) lalu, infeksi tersebut akan berpindah menuju paru-paru yang kemudian menghambat pergerakan udara dalam paru-paru. Kondisi ini akan membuat Si Kecil semakin mengalami kesulitan dalam bernapas.
Sebagian besar pneumonia dapat ditangani hingga sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu. Akan tetapi, pneumonia yang disebabkan oleh virus umumnya membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama.
Ada beberapa faktor yang dapat membuat seorang Si Kecil rentan terkena pneumonia, diantaranya sering menghirup asap rokok atau menjadi perokok pasif dan tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap. Faktor risiko lainnya adalah hunian padat, status ekonomi rendah, penyakit penyerta seperti HIV dan campak, dan polusi udara.
Bahaya Pneumonia Bagi Si Kecil
Pada kondisi tertentu, pneumonia juga bisa menjadi penyakit yang sangat membahayakan. Hal ini dapat memperburuk kondisi jika Si Kecil memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, gangguan pernapasan yang cukup parah dan adanya bakteri yang masuk ke dalam darah.
Gejala umum pneumonia pada Si Kecil adalah sesak napas atau kesulitan bernapas, napas cepat, muncul cekungan di dada bagian bawah saat Si Kecil bernapas, terlihat biru, napas terangguk-angguk. Pada anak yang lebih kecil disertai dengan Si Kecil jadi lebih rewel, tidak bisa makan ataupun minum, muntah hingga tidak sadarkan diri. Ayah Bunda, Apabila tidak cepat ditangani, pneumonia bisa menyebabkan gangguan yang lebih serius atau bahkan kematian.
Akan lebih baik jika Ayah Bunda mengetahui tanda jika Si Kecil terkena pneumonia sejak awal, diantaranya adalah jika Si Kecil menunjukkan gejala batuk, demam, napas menjadi lebih cepat dari biasanya, tampak kesulitan menarik napas. Jika muncul gejala-gejala tersebut, maka segera bawa Si Kecil ke dokter.
Ayah Bunda, ketahuilah terdapat batas napas cepat pada Si Kecil sesuai panduan WHO yaitu bila frekuensi pernapasan dalam 1 menit lebih sama dengan 60 kali tarikan napas untuk anak usia kurang dari 2 bulan. Lebih sama dengan 50 kali tarikan napas per menit untuk usia 2-11 bulan, dan lebih sama dengan 40 kali tarikan napas per menit untuk anak usia 1-5 tahun.
Pencegahan Pneumonia
Cara penularan pneumonia dapat melalui percikan ludah saat bersin atau batuk dan melalui peralatan makan dan minum penderitanya. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Bunda lakukan agar Si Kecil terhindar dari pneumonia.
Pertama adalah, cukupi kebutuhan gizi Si Kecil, berikan ASI untuk Si Kecil selama 6 bulan pertama, karena ASI sangat membantu untuk menguatkan daya tahan tubuh secara alami. Ketika sudah memasuki 6 bulan ke atas, berikan MPASI seperti buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Bunda juga perlu melengkapi Imunisasi Si Kecil untuk mengurangi resiko terkena pneumonia, berikanlah imunisasi DTP-Hib, PVC, dan influenza.
Ayah Bunda harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini memiliki banyak manfaat lho, Bunda. Salah satunya menghindari berbagai macam penyakit yang mudah menyerang Si Kecil. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mencuci tangan sebelum makan dan membuang sampah pada tempatnya.
Kini Ayah Bunda telah mengetahui bahaya pneumonia pada Si Kecil, ada baiknya jangan menunda penyakit semakin parah. Segera bawa ke dokter atau ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber:
https://herminahospitals.com/id/articles/pneumonia-pada-anak.html
https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/kenali-dan-cegah-pneumonia-pada-anak
https://www.alodokter.com/kenali-dan-cegah-pneumonia-pada-anak
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pneumonia-selalu-mengintai-anak-anak-kita