Stimulasi motorik menjadi bagian yang sangat penting bagi pertumbuhan si kecil, khususnya dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan mereka di dunia. Terdapat dua jenis stimulasi motorik yakni halus, dan kasar yang dapat dilakukan menyesuaikan dengan usia si kecil, guna meningkatkan keterampilan fisiknya.
Secara khusus, berguling masuk dalam tahapan perkembangan motorik kasar yang dilewati si kecil. Tahap berguling akan terjadi pada bayi usia 3-5 bulan. Biasanya si kecil akan mulai bereksperimen dengan tangan dan kaki, kemudian berguling dari depan ke belakang, begitu pula sebaliknya.
Berguling adalah langkah besar dalam perkembangan sensorik si kecil menuju tahapan selanjutnya, di mana membantu si kecil belajar berinteraksi dengan lingkungannya saat mereka terpapar tekstur, suhu, pemandangan, bau, rasa, dan suara baru yang memicunya untuk bergerak.
Terapis Fisik Anak Dr. Andrea Hayward, MSPT, DPT mengatakan, seringkali bayi berguling untuk pertama kalinya secara tidak sengaja. Mereka secara mandiri telah menghabiskan waktu mencoba mengangkat perut dan menggerakkan kepala, memperkuat otot-otot mereka, dan bersandar dari satu sisi ke sisi lain. Untuk itu, kerap terjadi yang namanya insiden “bayi jatuh dari kasur”.
Bagaimana menstimulasi bayi agar berguling? Tahapan berguling dapat dengan mudah diajarkan pada waktu si kecil tummy time atau tengkurap. Pada usia 2+ bulan, usahakan untuk bermain di lantai, termasuk tummy time, setidaknya dengan durasi total 90 menit sehari yang waktunya bisa dibagi dan disesuaikan oleh bunda misalnya 10-15 menit setiap sesi. Jika si kecil rewel di lantai saat tengkurap, itu saatnya untuk membantu dia berguling.
Apabila bermain di lantai, ada baiknya lantai lebih dahulu dialasi dengan selimut bayi atau karpet yang lembut dan empuk untuk membuat si kecil lebih nyaman. Stimulasi berguling juga dapat dilakukan di kasur, namun perlu pengawasan terlebih jika kasur bunda berjarak cukup jauh dari lantai.
Bantu si kecil berguling dengan lembut dari perut ke samping atau ke belakang. Saat si kecil sudah tenang, bantu dengan lembut gulingkan dia kembali ke posisi tengkurap selama beberapa menit lagi. Ulangi ini dengan berguling secara merata ke kedua sisi sampai ayah dan bunda melihat si kecil perlu istirahat.
Mengutip Napa Center, ada tiga tips yang disetujui terapis tentang cara mengajarkan bayi berguling:
- Gunakan benda menarik secara visual dan auditori
Menggunakan mainan/musik bisa sangat membantu menarik si kecil untuk melihat dan mengikuti dengan matanya (atau mengarahkan ke suara), yang menggerakkan kepala kemudian tubuhnya. Jika menggunakan mainan, ayah dan bunda bisa mulai dengan menempatkan mainan sedikit berjarak dari jangkauan si kecil, lalu perlahan-lahan bawa mainan ke satu sisi agar mereka berguling. - Miringkan badan si kecil
Memulai berguling (apakah menggunakan punggung atau perut mereka) membutuhkan gerakan melawan gravitasi yang bisa sulit bagi si kecil untuk memulai jika ototnya belum cukup kuat. Salah satu strategi yang dapat membantu adalah membuat mereka berbaring miring, sehingga mereka bisa berhasil menyelesaikan paruh terakhir gerakan berguling. - Membantu memindahkan tubuh secara perlahan
Sering kali si kecil mengalami kesulitan berguling karena mereka tidak memindahkan berat badannya dengan benar untuk berguling. Untuk membantu, ayah dan bunda dapat memberikan dukungan di pinggul si kecil untuk membantu mereka secara perlahan memindahkan tubuhnya.
Perlu diingat bahwa berguling merupakan keterampilan motorik yang penting untuk memulai gerakan mandiri si kecil. Ini adalah yang pertama yang mungkin dicapai si kecil yang akan membantu membangun fondasi yang kuat untuk lebih banyak gerakan yang akan datang, seperti merangkak bahkan hingga berjalan.
Sumber artikel:
https://www.parents.com/baby/development/physical/guide-to-gross-motor-skills/
https://babysparks.com/2017/04/02/rolling-over-an-important-milestone-for-movement-sensory-motor-integration-language/
https://www.sproutandthrive.com/blog/2020/1/13/how-to-encourage-rolling
https://napacenter.org/how-to-teach-baby-roll-over/