Tips Pemberian MPASI dari Sumber Pangan Lokal

 

MPASI atau makan pendamping ASI dapat diberikan sejak bayi sudah berusia 6 bulan. Lalu bagaimanakah cara memberikan MPASI yang tepat? MPASI menurut WHO harus mencukupi kebutuhan nutrisi makro dan mikronutrien pada bayi yaitu harus mengandung karbohidrat, protein, lemak dan serat. Di dalam forum-forum ibu & anak, dikenal istilah Menu MPASI 4 Bintang, yaitu menu MPASI yang terdiri dari karbohidrat, protein nabati, protein hewani dan sayuran.

Sebagai orang Indonesia, pilihan sumber karbohidrat sangatlah banyak. Bunda dapat menggunakan beras putih, beras merah, kentang atau beragam umbi-umbian. Pada saat pemberian MPASI ada beberapa aturan tekstur makanan sesuai usianya. Biasanya di awal MPASI tekstur makanannya sangat lunak dan lembek seperti bubur. Hal ini untuk memudahkan mereka mengenal tekstur baru yang berbeda dari tekstur ASI yang cair. Selanjutnya tekstur atau kelembekan makanan dapat dinaikkan seiring pertambahan usianya.

Selanjutnya adalah pemilihan sumber protein. Sumber protein hewani yang dapat dijadikan pilihan antara lain; daging sapi, ayam, telur, ikan laut maupun ikan air tawar. Ada pula beberapa Bunda yang membagikan resep-resep membuat kaldu dari ceker ayam yang kaya akan nutrisi. Untuk protein nabati, dapat ditambahkan dari kacang-kacangan seperti kedelai, tahu, tempe, kacang hijau atau merah.

Selanjutnya pemilihan sayuran biasanya disarankan untuk bervariasi setiap hari. Mengapa? Karena kandungan sayuran atau buah tentu berbeda-beda, maka dengan memberikan variasi diharapkan si kecil mendapatkan nutrisi yang juga lengkap. Pilihan sayur yang biasanya tidak merusak rasa ketika ditumbuk/dihaluskan adalah sayur labu siam, timun, labu parang, wortel, kentang dan juga sayur oyong.

Satu hal yang harus diperhatikan, beragam informasi yang didapat terkait MPASI menurut WHO mungkin tidak selalu dapat diterapkan di Indonesia. Susahnya mencari Oat atau mahalnya harga ikan Salmon tidak menjadi penghalang untuk Bunda menyajikan menu MPASI yang sehat dan bergizi. Sumber-sumber pangan lokal juga menawarkan nutrisi yang luar biasa. Ikan lele atau ikan nila misalnya, kandungannya tidak kalah baik dengan ikan-ikan impor. Jangan lupakan umbi-umbian kita yang beranekaragam, ubi ungu, ubi jalar, singkong dan lain sebagainya juga menawarkan nutrisi yang baik untuk perkembangan anak.

Di dalam Buku Olah Saji, Dr Tiwi menyarankan pula untuk menambahkan asupan lemak dari minyak atau mentega ke dalam menu MPASI harian. Semangat ya Bunda untuk berkreasi menyajikan menu-menu lezat 4 bintang untuk si Kecil.

Sumber :

Dr. Tiwi -Sehat Lezat Olah Saji – Panduan Nutrisi Bayi

Germas-GerakanMasyarakat -Kemenkes “Praktik Pemberian Makanan Bayi & Anak untuk Perubahan Perilaku Pemberian Asupan Gizi Anak dalam Upaya Pencegahan Stunting”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.