Tolong! Bayiku kok Menangis Terus

 

Sebagai orang Indonesia, pendapat masyarakat akan bayi menangis tentu beragam. Ada yang mengatakan bayi menangis karena “bau tangan” atau terlalu sering digendong. Bahkan jika bayi menangis terus menerus atau rewel tidak sedikit masyarakat yang percaya akan mitos “bayi sedang diganggu mahluk halus”. Namun, Ayah dan Bunda perlu mengingat bahwa bayi belum bisa berkomunikasi, sehingga tangisan adalah satu-satunya alat komunikasi yang dia miliki. Oleh karena itu, daripada memikirkan mitos-mitos yang beredar, sebaiknya Ayah dan Bunda mencari tahu tanda-tanda dan jenis tangisan bayi agar dapat memberikan solusinya.

Berikut adalah beberapa alasan bayi menangis:

Lapar

Pesan komunikasi utama bayi saat menangis adalah karena kelaparan. Maka dari itu, penting untuk Ayah dan Bunda mengetahui tanda-tanda lapar pada bayi baru lahir, sehingga sebelum menangis terlalu kencang, Bunda dapat menyusui bayi. Beberapa tanda-tanda lapar bayi adalah ketika tidurnya mulai gelisah atau ketika bibir dan mulutnya menirukan gerakan mengenyot padahal sedang tertidur.

Tidak nyaman

Ketidaknyamanan bayi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Popok bayi yang kotor, penuh atau basah tentu mengganggu kenyamanannya. Segera bersihkan bayi dan ganti popok dengan yang baru. Selain itu, bayi juga sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Bila terlalu panas atau dingin bayi pasti akan menangis. Bayi yang baru lahir akan suka suasana yang hangat layaknya mereka dulu terpeluk di dalam rahim. Dekap bayi dan dekatkan ke dada sehingga si kecil dapat mendengarkan detak jantung Ibu seperti halnya ketika dirinya berada di dalam kandungan.

Kelelahan

Meski belum dapat melakukan apapaun, Bayi sangat sensitif dan dapat merasa lelah. Umumnya di awal-awal kehidupan Bayi akan mengisi hari-harinya dengan tidur dan menyusu. Jika saat lahir, bayi selalu menerima tamu, tentu waktu tidurnya akan terganggu. Hal ini yang memicu kelelahannya dan dapat membuatnya menangis. Ayah dan Bunda dapat membuat jawal berkunjung di waktu-waktu khusus sehingga tidak mengganggu jam tidur si Kecil.

Sakit

Ketika bayi sakit, pola tangisannya bisa lebih sering. Pastikan Ayah dan Bunda selalu memeriksa bagian-bagian tubuh bayi apakah ada yang terluka, lecet, atau terkena ruam popok. Selain itu, pastikan suhu tubuh bayi juga selalu dalam kondisi yang normal.

Konsumsi makanan Ibu

Ada beberapa makanan atau obat-obatan yang dikonsumsi Ibu berpengaruh pada produksi Asi. Menurut Dr. Yohan Samudra, SPKG-Aifo, beberapa bahan makanan seperti rempah yang terlalu kuat, pedas atau jenis obat-obatan tertentu akan mempengaruhi komposisi ASI dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut bayi. Rasa tidak nyaman ini akan membuat bayi menangis. Ayah dan Bunda diharapkan dapat memperhatikan asupan selama menyusui.

Kolik

Kolik adalah situasi ketika usus bayi tidak bekerja dengan baik dan menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman di perut. Bayi akan menangis dalam waktu lama, wajahnya memerah dan terkadang disertai perut yang tegang. Hal ini bisa saja terjadi pada bayi dengan kondisi sehat, kenyang dan popok yang bersih. Kolik sering terjadi di awal-awal kelahiran hingga usia 3 bulan dan akan berkurang ketika bayi masuk di usia 4 bulan. Berikut adalah beberapa cara mengatasi bayi kolik yaitu dengan mendekap bayi ke dada, atau membopong bayi yang ditengkurepkan di sepanjang bawah lengan atau dengan memangku dengan posisi duduk yang disadarkan ke perut.

Semoga dengan pemaparan ini, Ayah dan Bunda semakin paham cara-cara untuk menenangkan si Kecil ketika menangis atau rewel. Jangan lupa, tangisan bayi adalah murni cara mereka untuk berkomunikasi dengan Ayah dan Bunda. Mengertilah dan jangan mudah percaya pada mitos-mitos yang belum terbukti kebenarannya.

Sumber :

Tanoto Foundation, Parenting Module

Baby Centre. Colic and Crying https://www.babycentre.co.uk/c25004219/colic-and-crying

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.