Selama beberapa tahun terakhir ini, anak-anak memiliki keterbatasan untuk bersosialisasi, bermain dan belajar bersama teman-temannya. Tentunya hal ini sangat mengecewakan ya Ayah Bunda terutama bagi si kecil yang sudah memasuki usia sekolah. Karena seringkali si kecil akan merasa bosan hanya berada di rumah saja.
Tetapi Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir karena bisa memanfaatkan masa ini untuk menghabiskan waktu lebih dekat dengan si kecil. Ayah atau Bunda bisa mencoba kegiatan menyenangkan bersama di rumah. Salah satunya adalah membuat gunung berapi di rumah.
Gunung berapi adalah proyek sains yang menyenangkan, terutama untuk anak-anak. Buat bahan-bahan Anda sendiri dari barang-barang rumah tangga biasa dan bentuk menjadi gunung berapi. Kemudian, cat gunung berapi untuk membuatnya lebih hidup, dan tambahkan bahan-bahan untuk letusan!
Bahan-bahan yang dibutuhkan;
- 10 ml sabun cuci piring
- 100 ml air hangat
- 400 ml cuka putih
- Pewarna makanan
- Bubur Baking soda (satu gelas air diisi dengan baking soda setengahnya, aduk)
- Botol 2 liter yang kosong (bisa botol air atau botol soda)
Cara membuat:
- Campurkan cuka, air, sabun cuci piring, dan 2 tetes pewarna makanan ke dalam botol kosong.
- Gunakan sendok untuk mengaduk bubur soda kue sampai semuanya bercampur.
- Tuang bubur baking soda ke dalam botol yang telah dimasukkan cairan pada langkah 1.
Waktunya erupsi!!!
Reaksi kimia antara cuka dan baking soda menghasilkan gas yang disebut karbon dioksida. Karbon dioksida adalah jenis gas yang sama yang digunakan untuk membuat karbonasi dalam soda. Apa yang terjadi jika Anda mengocok soda? Gas menjadi sangat aktif dan mencoba menyebar. Tidak ada cukup ruang di dalam botol untuk menyebarkan gas sehingga keluar melalui lubang dengan sangat cepat, menyebabkan letusan!
Hasil dari percobaan sederhana ini Ayah Bunda bisa menjelaskan apa itu gunung berapi dan proses apa yang terjadi saat sebuah gunung berapi meletus, serta proses sains dan bisa juga sambil memperkenalkan nama-nama gunung berapi di Indonesia.
Untuk Ayah Bunda yang ingin lebih kreatif, bisa juga membuat bentuk gunungnya dari kardus kemudian mengecatnya dengan cat warna. Selamat berkreasi!
Sains dapat mengembangkan enam aspek perkembangan sekaligus dalam satu kegiatan. Tak heran jika kegiatan ini terkadang membutuhkan kerepotan penyiapan bahan dan peralatan yang digunakan. Namun tentu baik guru maupun anak akan merasa puas setelah melakukan kegiatan ini. Belajar dengan cara anak langsung terlibat melakukan akan lebih memberikan pengalaman bermakna sehingga dapat tersimpan dalam memori lama.
Setelah anak melakukan percobaan gunung meletus, mari ayah dan bunda coba untuk melatih anak memilki ketrampilan berpikir terbuka, kritis dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Ayah dan bunda dapat menggunakan rumus bertanya 5 W + 1 H ( apa, dimana, kenapa kapan siapa dan bagaimana) dengan adanya bantuan ini ayah dna Bunda akan menstimulasi si kecil untuk berpikir kritis dan mengamati setiap aspeknya.
Selamat mencoba!