5 Cara Cegah Stunting Pada Anak

 
Apabila anak tidak mendapatkan asupan gizi dan stimulasi yang baik dan cukup, anak berisiko mengalami beberapa masalah, seperti stunting.

Pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan, anak membutuhkan gizi yang cukup agar tubuhnya dapat berfungsi dengan baik sehingga anak dapat tumbuh dan terpelihara kesehatannya (Kemdikbud, 2019). 

Apabila anak tidak mendapatkan asupan gizi dan stimulasi yang baik dan cukup, anak berisiko mengalami beberapa masalah, seperti stunting atau gagal tumbuh dan berkembang, mudah terserang penyakit pada usia bayi, balita, serta usia lanjut, risiko penurunan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient), dan risiko lainnya (Kemdikbud, 2019; BKKBN, 2019).

Simak 5 cara cegah stunting pada anak dibawah ini;

  1. Mengkonsumsi makanan bergizi sejak masa kehamilan, terutama yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah anemia. Dan dilanjutkan mengkonsumsi makanan kaya gizi pada masa menyusui.
  1. Melakukan pemeriksaan rutin saat hamil
  1. Rutin memantau tahapan tumbuh kembang si kecil di fasilitas kesehatan.
  1. Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama kelahiran, dan dilanjutkan pemberikan MP ASI yang bergizi tinggi disertai ASI hingga usia 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI akan terus memberikan perlindungan kepada anak terhadap berbagai penyakit serta menjalin kedekatan dan kenyamanan dengan ibu yang dapat membantu pertumbuhannya.
  1. Berikan stimulasi atau pemberian rangsangan untuk mendorong anak dapat mencapai tahapan perkembangan tertentu sesuai usianya. Melakukan stimulasi yang memadai dengan merangsang otak anak sehingga perkembangan kemampuan gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, menolong diri sendiri dan tingkah laku sosial (7 aspek perkembangan) pada anak berlangsung secara optimal sesuai tahapan usia anak.
  1. Mengikuti program imunisasi dasar dan pemberian zat besi dan vitamin A

Dengan mengikuti program imunisasi dasar, anak akan terhindar dari beragam penyakit. Pemberian zat besi akan menghindari anak dari Anemia Defisiensi Zat Besi (ADB). Vitamin A merupakan zat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, agar terhindar dari berbagai macam penyakit. 

Sumber:

Parenting Module (Rumah Anak SIGAP, Tanoto Foundation)

BKKBN. (2014). Menjadi Orangtua Hebat dalam Mengasuh Anak (usia 0-6 tahun).

Jakarta: Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional.

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.