Ajari si Kecil Konsep Meminjam

 
Mengajarkan tentang kepemilikan barang dan privasi penting diajarkan sedini mungkin, agar dalam perkembangan si Kecil selanjutnya terbiasa untuk menghargai barang yang dia miliki maupun yang dimiliki orang lain.

Setiap hari perkembangan si Kecil semakin menarik. Tidak hanya perkembangan fisiknya yang dapat terukur tetapi juga perilaku dan kebiasaan-kebiasaan barunya, apalagi jika sudah mulai belajar berinteraksi dengan anak-anak kecil lainnya. Terkadang interaksi ini tak selalu berjalan mulus, sebab ada saja permasalahan yang terjadi. Salah satunya adalah perilaku si Kecil dalam merebut mainan yang sangat menarik perhatian dan bukan miliknya.

Sebenarnya hal tersebut wajar terjadi di usia-usia tertentu, karena kemampuan sosial emosional si Kecil masih terbatas dan berkembang. Hal ini yang membuat Ayah dan Bunda diharapkan senantiasa memperhatikan dan mengajarkan karakter keseharian melalui cara yang bijaksana, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh si Kecil. Menurut Psikolog Tatik Imadarus Sa’dati , di usia 1-2 tahun si kecil berada di fase egosentris, menganggap semua benda adalah miliknya. Walaupun masih berada di fase egosentris, konsep kepemilikan barang tetap perlu diajarkan agar mereka menjadi mahluk sosial yang dapat berinteraksi dengan baik.

Untuk membantu si Kecil bisa melalui fase egosentris dengan baik, Ayah dan Bunda dapat ajarkan tips-tips di bawah ini:

1. Memberitahu si Kecil bahwa setiap barang ada pemiliknya. Dimulai dari barang-barang yang setiap hari terlihat , misalnya:

“Ini handphone Bunda,”
“Ini tas kerja Ayah,”
“Ini Mainan Kakak”

2. Sering-seringlah mengajarkan anak konsep meminjam, meminta izin sebelum mengambil barang yang bukan miliknya. Ayah dan Bunda dapat mulai mencontohkannya:

Hindari memberikan barang yang dimintar si Kecil tanpa mengajarkan konsep meminjam. “Ini buku bunda, kakak/adik mau pinjam?”

Atau misalnya dengan mengingatkannya, “Adik, itu mainan kakak, sudah minta izin?“

3. Berikan pemahaman bahwa si Kecil harus menjaga barang-barangnya dengan baik. Hal ini pelan-pelan mengajarkannya konsep privasi atau kepemilikan. Misalnya , “Adik, ayo simpan dan jaga dengan baik mainanmu.”

4. Tidak memaksanya untuk berbagi jika si Kecil belum mau berbagi. Jika si Kecil menangis karena tidak suka barangnya diambil maka peluk dan tenangkan dirinya. Upayakan untuk memahami emosinya dengan menyampaikan, “Kamu sedih, karena tidak ingin bukumu dipinjam ya?”

Mengajarkan tentang kepemilikan barang dan privasi penting diajarkan sedini mungkin, agar dalam perkembangan si Kecil selanjutnya terbiasa untuk menghargai barang yang dia miliki maupun yang dimiliki orang ataupun anak lain.

Sumber:

https://www.idntimes.com/life/family/tresna-nur-andini/tips-agar-anak-gak-merebut-barang-orang-lain-c1c2

https://www.haibunda.com/parenting/20171205153642-62-12160/mengapa-ada-anak-yang-suka-merebut-benda-milik-orang-lain

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.