Bangun Suasana Aman dan Nyaman bagi Anak di Rumah

 
Rumah yang aman dan nyaman akan menjadi sarana tinggal yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil.

Rumah merupakan tempat si Kecil mengeksplorasi diri dan menghabiskan banyak waktunya. Rumah yang aman dan nyaman akan menjadi sarana tinggal yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil.

Dalam menunjang tumbuh kembang si Kecil, Ayah Bunda hendaknya mempersiapkan lingkungan rumah yang aman dan nyaman untuknya. Berikut ini adalah beberapa aspek yang perlu disiapkan untuk menciptakan tempat tinggal terbaik untuk si Kecil:

1. Menjauhkan barang pecah belah, kosmetik, produk kebersihan dan obat-obatan

Jauhkan barang-barang yang mudah pecah dari jangkauan mereka. Pecahan benda-benda tersebut berpotensi besar melukai mereka maupun seluruh anggota keluarga. Pemilihan perabot atau mebel yang diletakkan di dalam rumah sebaiknya dari bahan kayu dengan tekstur lembut dan ujung membulat, agar Buah Hati merasa aman saat bermain.

Tidak hanya barang pecah belah, ada baiknya juga untuk menaruh produk berbahaya di tempat yang tersembunyi. Produk yang dimaksud seperti kosmetik, parfum, produk kebersihan (detergen atau sabun pel), maupun obat-obatan. Bayi berusia di bawah lima tahun cenderung selalu tertarik dengan benda di sekitar dan ingin memegang atau memainkannya. Karena itu, usahakan Ayah dan Bunda menjauhkan barang-barang seperti ini dari jangkauan mereka.

2. Menjaga keamanan sumber listrik dan colokan

Seorang psikolog klinis, Ratih Ibrahim, menyebutkan bahwa pada usia 1 hingga 3 tahun, Si Kecil suka sekali dengan colokan listrik, entah itu memasukkan tangannya, alat tulis atau kertas. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Ayah dan Bunda hendaknya selalu mengamati gerak-gerik si Kecil. Jika ia sudah mendekat ke arah sumber listrik atau colokan, maka segera pegang tangannya dan ajak melakukan aktivitas yang lain.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya listrik adalah dengan membuat area bermain jauh dari sumber listrik. Ayah Bunda juga bisa menggunakan penutup stop kontak dan pelindung kabel listrik. Pastikan juga tidak ada kabel yang rusak, robek, atau terlihat kawatnya. Jika ada yang rusak atau mengeluarkan bunyi, segera ganti dengan yang baru.

Ayah dan Bunda juga harus membiasakan diri segera mencabut peralatan listrik yang sudah tidak digunakan, seperti charger telepon genggam. Tak lupa, jauhkan minuman atau cairan apapun dari peralatan listrik apapun untuk menghindari korsleting atau tersetrum.

3. Melarang asap rokok

Second-hand smoke adalah asap rokok yang sengaja ataupun tidak disengaja terhirup oleh orang lain atau perokok pasif. Paparan asap rokok dari orang lain terhadap Bunda yang sedang menyusui atau Si Buah Hati tetap bisa merusak kesehatan. Karena itu, penting untuk memastikan tidak ada asap rokok selama di rumah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan hampir 700 juta anak, atau sekitar setengah dari seluruh anak di dunia, termasuk bayi yang masih menyusu ibunya terpaksa menghisap udara yang terpolusi oleh asap rokok. Fokusnya hal itu terjadi di dalam rumah sendiri. Penelitian sebelumnya menyebut asap rokok yang terhirup oleh ibu menyusui dapat menghambat produksi ASI, yang mengakibatkan pertumbuhan bayi tidak optimal.

Selain itu, asap rokok mengandung sekitar 3000-an bahan kimia beracun, yang mana 43 diantaranya jelas-jelas mengandung karsinogen. Oleh karena itu, asap rokok pada perokok pasif tiga kali lebih buruk dari debu batu bara.

4. Menjaga kebersihan dengan membuang sampah

Budaya membuang sampah pada tempatnya harus dimulai dari rumah. Hal ini tidak hanya harus dibiasakan kepada Si Kecil, namun juga ditaati oleh semua anggota keluarga. Manfaat dari membuang sampah pada tempatnya tidak hanya untuk alasan kebersihan, tapi juga dapat mencegah banjir, menghindari bau tidak sedap, bahkan memudahkan daur ulang sampah.

Sampah yang dibuang sembarangan dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab penyakit. Selain itu, sampah juga bisa menjadi titik penyebaran virus dan parasit melalui kontak langsung. Perlu diingat, sampah-sampah yang dibiarkan berserakan dan tidak segera dibersihkan bisa mengundang bibit penyakit dan mengancam kesehatan keluarga.

Sumber:
https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/agar-si-kecil-aman-dan-nyaman-bermain-di-rumah.html
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/lindungi-anak-dari-bahaya-listrik-rumah
https://www.antaranews.com/berita/1554372/anak-suka-main-soket-listrik-begini-cara-melarang-yang-tepat
https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20150117016/larangan-merokok-di-dekat-ibu-dan-anak.html
https://www.sehatq.com/artikel/cara-mengajarkan-anak-membuang-sampah-pada-tempatnya

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.