Terapi Untuk Ayah dan Bunda, Simak Caranya

 
Play therapy adalah bentuk konseling atau psikoterapi yang menggunakan bermain sebagai cara untuk menilai, mencegah, atau mengobati permasalahan psikososial.

Tahukah Bunda salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tumbuh kembang anak adalah dengan cara play therapy.

Play therapy adalah bentuk konseling atau psikoterapi yang menggunakan bermain sebagai cara untuk menilai, mencegah, atau mengobati permasalahan psikososial. Meski terlihat hanya seperti sedang bermain-main saja, tetapi penelitian menunjukkan play therapy efektif mengatasi masalah kesehatan mental pada Si Kecil.

Salah satu sosok Bunda yang bisa dijadikan inspirasi adalah Grace Melia. Grace merupakan seorang Play Therapeutic Practitioner sekaligus ibu yang mendampingi dua anak berkebutuhan khusus, Grace kerap kali membagikan pengalamannya ke dalam blog pribadinya.

Play therapy tak hanya diperuntukan untuk si Kecil dengan kebutuhan khusus tetapi juga bisa menjadi solusi bagi para orang tua untuk lebih dekat lagi dengan anak. Hal tersebut lantaran sebagian besar kegiatan terapi adalah bermain, sehingga Ayah dan Bunda bisa sekaligus membangun bonding yang kuat dengan si Kecil. Bonding yang kuat memberikan rasa aman dan nyaman bagi si Kecil sehingga ia lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan baru dan lebih mudah bekerjasama dengan Ayah Bunda dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti bangun tidur, makan dan mandi.

Saat bermain dengan si Kecil, Ayah Bunda dapat mengadopsi beberapa prinsip play therapy yaitu:

1. Bersikap santai dan ikut menikmati saat bermain bersama si Kecil
Luangkan waktu khusus untuk bermain dengan si Kecil setiap hari antara 5-20 menit tanpa gangguan. Mainkanlah permainan yang sama dengan si Kecil, misalnya Ayah bermain boneka atau Bunda bermain lempar tangkap bola.

2. Tidak memberikan arahan maupun pertanyaan selama bermain Berikan si Kecil kesempatan untuk memimpin jalannya permainan. Misalnya membiarkan si Kecil mengimajinasikan balok sebagai bahan masakan ataupun membiarkan si Kecil membagi tokoh saat bermain peran.

3. Validasi perasaan si Kecil saat bermain
Apabila si Kecil menunjukkan keterampilan yang meningkat atau baru, berikan ia pujian secara spesifik, misalnya “Bunda senang deh, sekarang adik sudah bisa tangkap bola.” Saat si Kecil marah karena belum bisa menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk bermain, bantu ia menerjemahkan perasaannya dengan mengatakan, “Adik marah ya, balok yang disusun tinggi jatuh ke lantai.”

4. Berikan si Kecil kesempatan untuk memecahkan masalah
Saat si Kecil terus melakukan permainan yang sama, tandanya ia sedang berusaha meningkatkan ketrampilannya. Namun bila si Kecil terlihat berulang kali mencoba dan belum juga berhasil, harap Ayah Bunda bersabar dan memberikannya kesempatan untuk mencoba terlebih dahulu. Apabila si Kecil marah karena belum berhasil, validasi emosinya dan tawarkan bantuan secara bertahap.

Lantas, kenapa dilakukan dengan bermain?
Apakah Ayah dan Bunda menyadari, jika bermain adalah salah satu cara anak mengekspresikan diri alami mereka, bermain juga menjadi cara efektif mengasah kecerdasan intelektual dan emosional.

Menurut Grace Melia, play therapy tidak hanya memiliki manfaat bagi si Kecil, tetapi juga memiliki dampak bagi orang tua yaitu melatih kemampuan mengelola emosi agar lebih tenang dan sabar dalam menghadapi masalah atau situasi menantang.

Misalnya dalam konteks relasi suami istri, saat sedang beragumen, Ayah Bunda akan lebih sadar tentang pentingnya pola komunikasi yang memberi rasa aman dan nyaman dalam mengutarakan perbedaan pendapat melalui nada bicara rendah. Tidak hanya itu, play therapy juga bisa mengurangi gangguan kecemasan, meningkatkan keterampilan sosial, dan meningkatkan hubungan di dalam keluarga.

Sumber:

https://id.theasianparent.com/grace-melia
https://medium.com/inspigo/play-therapy-solusi-tepat-mengatasi-masalah-perkembangan-anak-ce8f01845eb2
https://www.therapeutic-play.com/therapeutic-play/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.