Seperti kata pepatah, buku adalah jendela dunia. Kita sudah mengetahui pentingnya membaca buku sejak duduk di bangku SD, tetapi sayang sekali minat membaca Indonesia masih sangat rendah. Bahkan Menurut UNESCO yang dikutip dari laman KOMINFO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Fakta tersebut tentunya sangat memprihatinkan, ditambah dengan pandemi yang telah berlangsung 3 tahun ini.
Manfaat membaca buku sangatlah banyak. Tidak hanya untuk sekedar menambah wawasan dan kosakata, tetapi berdampak positif pada banyak hal. Mengutip dari bagian keaksaraan, Kemendikbud, ada 15 manfaat yang diperoleh dari membaca buku , diantaranya adalah:
- Dapat menstimulasi mental
- Mengurangi stress dari rutinitas
- Menambah wawasan dan pengetahuan
- Menambah kosakata
- Meningkatkan kualitas memori otak
- Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi
- Melatih untuk membuat tulisan yang baik
- Membantu memperluas pemikiran
- Meningkatkan hubungan social
- Mencegah penurunan fungsi kognitif
- Menghubungkan dengan dunia luar
- Meningkatkan empati
- Menginspirasi dalam membuat tujuan hidup
- Lebih berhemat dalam hal mencari informasi atau hiburan.
Buku Luring
Buku luring atau buku cetak hingga kini masih terus diperjual belikan secara luas dan mudah didapat. Banyak dari masyarakat masih lebih tertarik membaca buku dengan fisiknya ketimbang membaca buku melalui gadget atau virtual.
Di sisi yang lain, buku cetak memerlukan tempat untuk menyimpan, semakin banyak buku yang kita miliki, maka semakin besar pula tempat yang harus disediakan untuk menyimpan buku-buku kita. Buku cetak juga perlu diperhatikan metode penyimpanannya karena semakin lama, lembar-lembar kertas itu akan menguning atau bahkan sobek karena dimakan usia. Kita harus rutin mengeluarkan buku dan membiarkannya terbuka agar tidak lembab. Buku cetak juga tidak semudah dibawa kemana-mana seperti buku virtual, terlebih lagi jika buku tersebut cukup tebal dan berjenis hardcover.
Buku Virtual
Buku virtual atau yang lebih sering dikenal dengan e-book (buku elektronik) kini lebih sering dicari karena mudah didapat dan dapat dibaca di manapun dan kapanpun.
Namun, tentu saja segala bentuk inovasi menimbulkan dampak yang tidak hanya positif tetapi juga dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah membuat mata lebih cepat lelah karena terus berhadapan dengan layar gadget. Bayangkan, jika kita terus-menerus membaca buku secara virtual, mata kita kini memiliki ‘tugas’ baru selain menatap layar komputer dan ponsel, tetapi juga menatap layar saat membaca. Daya listrik gadget juga tentu saja akan lebih cepat habis karena kita terus-menerus memakainya.
Tidak hanya itu, membaca buku melalui virtual kadang kala membuat kita lebih cepat teralihkan. Membaca menuntut diri sendiri untuk fokus dalam mencerna setiap kalimat. Fokus pada bacaan akan lebih mudah hilang dengan munculnya ragam notifikasi yang tampak juga muncul di layar gadget ketika sedang membaca. kemudahan mengakses aplikasi lain seperti sosial media, games, dan lain-lain yang sudah ada di gadget membuat fokus kita teruji untuk menyelesaikan bacaan virtual.
Apapun bentuk buku yang kita pilih, penting bagi kita adalah tetap berusaha menumbuhkan semangat untuk terus membaca buku. Jadi, kalau Ayah & Bunda, lebih suka Buku virtual atau buku luring?
Sumber:
Manfaat Membaca Buku
http://sibopaksara.kemdikbud.go.id/artikel-detail/apa-sih-manfaat-membaca
Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas Membaca Tapi Cerewet di Medsos
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media
Minat baca Bisa Tingkatkan Kesejahteraan
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/32739/t/Minat+Baca+Bisa+Tingkatkan+Kesejahteraan
Poling/Vote Via Akun Instagram pribadi tim Penulis SIGAP
1 Mei-10 Mei 2022
Pentingnya membaca buku untuk melatih pikiran dan otak sebagai daya serap ilmu maupun informasi juga menjaga kepikunan sejak dini, perlu adanya kerja keras dan sinergis antara pemerintah,sekolah,lembaga masyarakat,lingkungan agar anak anak generasi kedepan tidak ketergantungan pada gadget yang efeknya menganggu mata.