Cara Mudah mengajarkan anak Rasa Percaya Diri

 
Sebelum melakukan berbagai cara untuk membangun self acceptance si Kecil, pastikan bahwa Ayah Bunda telah berusaha untuk menerima dan mencintai diri sendiri.

“Aku pesek, aku gendut aku ga mau main ke luar.” Ayah dan Bunda, sedih rasanya kalau Si Kecil sampai berucap demikian, ya. Perbedaan kondisi fisik si Kecil dengan anak lainnya adalah salah satu penyebab anak sulit menerima dirinya. Perasaan rendah diri yang dirasakan si Kecil dapat timbul karena perbedaan fisik, kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Setiap orang terlahir berbeda dan kita sebagai orangtua tidak mungkin melindungi anak terus menerus ataupun membuat dirinya menjadi sempurna. Kemampuan untuk menerima dan menghargai kondisi dirinya dengan anak lain dapat diajarkan sejak dini oleh Ayah Bunda. Kemampuan yang disebut self acceptance ini merupakan fondasi untuk membangun rasa percaya dirinya kelak.

Ayah Bunda adalah figur terdekat yang ditiru oleh si Kecil. Sebelum melakukan berbagai cara untuk membangun self acceptance si Kecil, pastikan bahwa Ayah Bunda telah berusaha untuk menerima dan mencintai diri sendiri. Misalnya dengan merawat rambut yang keriting ketimbang meluruskannya, merawat diri dengan makan sehat dan berolahraga walaupun ukuran badan besar, dan tidak mengkritik diri sendiri seperti menjelekkan kulit yang hitam dan membodoh-bodohi diri sendiri , terutama saat berada di hadapan si Kecil.

Berikut beberapa tips yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk mendukung Si Kecil memiliki self acceptance. Langkah pertama adalah memberikan perhatian cukup, ini dapat dilakukan dari Si Kecil bayi, lho. Merespon segera saat dia menangis, memberikan pelukan saat Si Kecil terlihat gelisah. Sederhana namun sangat berdampak besar pada Si Kecil bahwa ia betul-betul diterima oleh orang tuanya. Saat anak beranjak memasuki usia 2 tahun, saat ia sudah bisa memilih berikanlah kepercayaan padanya seperti mau memilih mainan apa atau bermain dengan siapa. Memberikan kepercayaan pada anak akan membantu dirinya membangun konsep penerimaan diri bahwa dirinya boleh memberikan pendapat dan ia berarti. Izinkan anak untuk memberikan pendapat berbeda dengan pendapat Ayah dan Bunda, Si Kecil yang terbiasa mengungkapkan perasaanya, dihargai perasaannya akan tumbuh lebih percaya pada dirinya sendiri.

Saat anak sudah diberikan kepercayaan, paling penting jangan bandingkan keterbatasan Si Kecil dengan anak lain. Mungkin anak lain bisa mendapatkan nilai A, Si Kecil hanya B. Tetap berikan apresiasi, jikapun nilai B dirasa kurang, sampaikan bahwa ia telah berusaha, untuk mendapatkan nilai lebih tinggi lagi ia mesti berusaha lebih. Motivasi anak tanpa membandingkan dirinya dengan siapapun selain dirinya sendiri. Dari segi fisik mungkin Si Kecil tampak tidak sama dengan anak lainnya dan membuat ia minder, sampaikan bahwa setiap orang punya keterbatasan namun kamu pun punya kelebihan. Minta Si Kecil fokus pada kehebatan yang ia miliki meskipun kecil ya, Ayah dan Bunda.

Satu hal yang perlu diingat, bahwa Ayah Bunda adalah figur terdekat yang menjadi ditiru oleh si Kecil. Si Kecil belajar menghargai dirinya dari bagaimana Ayah dan Bunda mencintai dan menerima diri sendiri. Hal-hal sederhana seperti membiarkan rambut Ayah Bunda tetap keriting , kulit berwarna sawo matang serta bersyukur atas makanan yang tersedia tiap hari merupakan contoh yang kecil yang memiliki dampak besar untuk pemaknaan diri si Kecil.

Ayuk, praktikkan tips di atas, mudah bukan?

Sumber :
Raisingchidren.net. Self esteem ini children 1-8 years. https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/understanding-behaviour/about-self-esteem (Diakses 12 Oktober 2022)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.