Keguguran dan Bagaimana Cara Mengatasinya

 

Kehamilan merupakan momen yang dinantikan oleh setiap wanita. Namun keguguran atau berhentinya kehamilan menjadi ketakutan tersendiri bagi para ibu hamil yang telah mendambakan buah hati. Keguguran disebabkan oleh banyak faktor eksternal maupun internal yang harus senantiasa diwaspadai, khususnya bagi kehamilan muda usia 1-3 bulan.

Keguguran biasanya akan ditandai dengan keluarnya darah dari vagina, serta nyeri atau kram di perut dan punggung bagian bawah. Ketika muncul gejala atau tanda bahaya kehamilan tersebut, ibu hamil dianjurkan segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.


Penyebab keguguran ada berbagai macam, di antaranya:

  1. Kromosom abnormal
    Ini terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan yang separuhnya disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi Anda, seperti warna rambut dan mata. Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau dengan yang rusak.
    Kelainan pada kromosom bayi yang belum lahir dapat menyebabkan salah satu dari beberapa masalah. Di antara yang paling umum adalah:
     Blighted ovum (kehamilan anembrionik). Tidak ada embrio yang berkembang.
     Kehamilan geraham. Kedua set kromosom berasal dari ayah, sementara tidak ada yang berasal dari ibu. The plasenta tidak tumbuh normal, dan janin tidak berkembang.
     Kehamilan mola parsial. Ayah memberikan dua set kromosom di samping set dari ibu. Embrio mungkin mulai berkembang tetapi segera berhenti.
    Beberapa kelainan kromosom lainnya dapat menyebabkan hilangnya kehamilan. Ini termasuk trisomi 13, 18, 21 (down syndrome), monosomi (sindrom Turner), dan masalah kromosom seks lainnya. Keguguran karena masalah kromosom biasanya tidak terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.
    Perlu dicatat bahwa tidak ada cara untuk mencegah terjadinya masalah kromosom. Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35, risiko Anda untuk masalah kromosom secara khusus, dan keguguran secara umum, meningkat.

2. Kondisi medis
Ada kalanya kondisi medis ibu hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan janin di dalam tubuh. Misalnya infeksi seperti cytomegalovirus atau rubella, penyakit jangka panjang yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Atau kondisi medis lainnya seperti:
 Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya
 Masalah dengan rahim atau leher rahim Anda, seperti fibroid, bentuk rahim yang tidak normal, atau leher rahim yang terbuka dan melebar terlalu dini, disebut insufisiensi serviks
 Infeksi PMS seperti klamidia, gonore, sifilis, atau HIV
 Penggumpalan darah yang menutup pembuluh darah yang membawa aliran darah ke plasenta.

3. Gaya hidup
Gaya hidup calon ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran, termasuk menggunakan obat-obatan terlarang, peminum berat, dan merokok. Catatan tambahannya, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko kehamilan bahkan jika hanya ayah yang merokok.

4. Bahaya Lingkungan
Bahaya lingkungan yang dimaksud mencakup kualitas udara di mana ibu hamil berada dalam jangka waktu lama atau rutin, misalnya asap rokok, limbah kimia, atau arsenik yang ditemukan di dekat lokasi pembuangan atau di air sumur

5. Obat-obatan
Beberapa resep dan obat bebas dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, termasuk:

  • Misoprostol, digunakan untuk kondisi seperti tukak lambung dan rheumatoid arthritis
  • Methotrexate, obat untuk rheumatoid arthritis
  • Retinoid, digunakan untuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat
  • Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) untuk rasa sakit dan peradangan

6. Keracunan makanan
Menjaga makanan yang dikonsumsi sangat penting bagi ibu hamil. Pasalnya, keracunan makanan juga dapat meningkatkan risiko keguguran, di antaranya:

  • Listeriosis. Biasanya ditemukan dalam keju lunak yang tidak dipasteurisasi seperti biru, Brie, atau queso fresco, dan makanan laut mentah atau setengah matang
  • Salmonella. Biasanya ditemukan dalam telur mentah atau setengah matang
  • Toksoplasmosis. Paling sering disebabkan oleh makan daging mentah yang terinfeksi.
    Banyaknya penyebab keguguran membuat cara pencegahannya pun berbeda-beda, namun ada tips untuk Anda agar bisa mengurangi resikonya, sebagai berikut:
  • Menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, terutama meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat
  • Lakukan pemeriksaan pra-konsepsi
  • Lakukan kunjungan prenatal secara teratur
  • Menjaga berat badan normal
  • Tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan tidak menyalahgunakan NAPZA
  • Menerima vaksin sesuai anjuran dokter untuk mencegah penyakit infeksi
  • Menangani penyebab keguguran yang sudah terdeteksi, misalnya suntik obat pengencer darah bila mengalami sindrom antifosfolipid
  • Minum vitamin, batasi kafein
    Lalu, apa yang dilakukan jika ibu hamil mengalami keguguran?
    Tim medis akan melakukan pemeriksaan panggul dan tes ultrasound untuk memastikan keguguran. Jika keguguran sudah selesai dan rahim bersih, maka biasanya tidak diperlukan perawatan lebih lanjut. Kadang-kadang, rahim tidak sepenuhnya dikosongkan, sehingga prosedur dilatasi dan kuretase (D&C) atau pelebaran dan ekstraksi (D&E) dilakukan.
    Bagaimana perawatan pasca keguguran?
    Masa pendarahan merupakan hal wajar terjadi jika mengalami keguguran, maka Anda dapat menggunakan pembalut. Jangan lupa rutin mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Ada baiknya hindari berhubungan seksual atau bahkan merencanakan kehamilan. Biarkan diri dan pikiran Anda tenang dengan istirahat cukup dan menjaga pola makan.
    Catatan khusus, tes darah, tes genetik, atau obat-obatan mungkin diperlukan jika seorang wanita mengalami lebih dari dua kali keguguran berturut-turut (disebut keguguran berulang).

Sumber artikel:
https://www.webmd.com/baby/4-common-causes-miscarriage#1
https://www.alodokter.com/keguguran
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9688-miscarriage
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3644991/ini-yang-harus-dilakukan-setelah-ibu-mengalami-keguguran

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.