Komunikasi Positif Kunci Pernikahan yang Sehat

 

Pernikahan tergantung pada kejujuran, cinta kasih sayang dan yang paling penting komunikasi. Meskipun banyak orang sering mengabaikan yang terakhir, bagaimanapun, itu adalah komponen penting dari kehidupan pernikahan yang memuaskan.

Komunikasi verbal dan nonverbal

Komunikasi verbal sangat penting dalam hubungan pernikahan, dan membantu mengembangkan keintiman dalam hubungan. Misalnya, saat Anda dan pasangan mengungkapkan informasi melalui ucapan (lisan) mengenai pribadi tentang diri, perasaan yang dirasakan, keintiman dalam hubungan dapat meningkat dan kesalahpahaman dapat dihindari.

Komunikasi tidak selalu dengan kata-kata lisan, serangkaian tindakan nonverbal juga dapat menyampaikan pesan. Perilaku nonverbal memberikan informasi tentang suasana hati tanpa adanya informasi lisan. Misalnya, jika Anda kesal dengan suami atau istri Anda, ekspresi wajah dan sikap cenderung menunjukkannya.

Komunikasi nonverbal juga dapat diperlihatkan ketika tertarik dengan apa yang dikatakan ke pasangan, dan memberi isyarat untuk melanjutkan percakapan. Komunikasi nonverbal terdiri dari banyak komponen, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan sentuhan. Anda bisa mengetahui kapan pasangan Anda bahagia, misalnya saat mereka tersenyum.

Berusahalah untuk tetap positif dalam berkomunikasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilatih atau dilakukan untuk membangun komunikasi positif dalam pernikahan Anda;

1. Berlatih mendengarkan aktif. Mendengarkan secara efektif adalah unsur utama dalam komunikasi yang sehat. Sisihkan waktu tanpa gangguan setiap hari untuk saling mendengarkan. Saat Anda secara aktif mendengarkan satu sama lain, ini meningkatkan pemahaman dan hubungan di antara Anda.

2. Tunjukkan rasa hormat dan tegaskan pasangan Anda. Berikan tanggapan yang empatik. Perhatikan ketika pasangan Anda sedang berbicara, dan berusahalah secara sadar untuk mendengar pesan lengkap yang dia kirimkan. Misalnya, matikan televisi atau radio saat pasangan Anda berbicara kepada Anda.

3. Ganti kata Kamu. Menggunakan pernyataan “Kamu” terkadang dapat dianggap sebagai bentuk tuntutan atau penghakiman bagi pasangan, coba gunakan pernyataan “saya atau aku” untuk mengomunikasikan kebutuhan Anda dengan jelas dan langsung. Ketika Anda melakukannya, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan respons yang lebih positif dari pasangan Anda.

Perhatikan Perilaku Nonverbal

Saat Anda mengembangkan kesadaran akan tanda dan simbol bahasa tubuh, Anda dapat lebih memahami pasangan, dan berkomunikasi lebih efektif dengannya.

Menghabiskan waktu berkualitas bersama

Waktu berkualitas penting untuk memelihara hubungan. Ayah Bunda bisa membahas isu atau masalah dalam hubungan dan menemukan solusi bersama untuk meningkatkan hubungan pernikahan Anda

https://pairedlife.com/relationships/Improving-communication-in-your-marriage

https://www.focusonthefamily.com/marriage/positive-communication-in-marriage/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.