Orang Tua Harus Apa Ketika Anak Ketahuan Berbohong?

 
Ada yang perlu Ayah dan Bunda tahu sebelum merasa kecewa, anak tidak serta merta terlahir menjadi pembohong atau mengikuti orang tua.

“Bukan aku yang pukul, Bun. Dia yang pukul aku duluan!” Ini kisah sebut aja Si Abang. Abang usianya 5 tahun, Abang baru saja bertengkar dengan anak tetangga, anak tetangga nangis membuat gempar lingkungan kami. Saat pulang aku coba tanya pada Abang apa yang terjadi kemudian dia menjawab demikian. Setelah melihat CCTV memang terlihat Abang yang memukul duluan. Hatiku sebagai ibu rasanya patah, kenapa anakku berbohong seperti itu? Rasanya ini sebuah kesalahan besar sekali aku gagal mendidik anak tidak bersikap jujur.

Ayah dan Bunda mungkin pernah mengalami kisah tersebut dan merasakan hal yang sama, berpikir bahwa telah gagal mendidik Si Kecil menjadi pribadi yang jujur. Ada yang perlu Ayah dan Bunda tahu sebelum merasa kecewa, anak tidak serta merta terlahir menjadi pembohong atau mengikuti orang tua. Anak belum benar-benar paham konsep berbohong itu salah dan tidak terpuji. Anak usia dini berbohong atas beberapa faktor dan sebelum menjadi kebiasaan kita bisa mengenali dulu motif-motifnya, ya. Berikut penjabarannya:

  1. Mencari perhatian
    Biasanya ditemui saat anak merasa senang saat dia berbohong dibelikan mainan banyak temannya memberikan atensi yang besar kepadanya. Dia merasa menjadi pusat perhatian dan diperhatikan. Solusinya, berikan perhatian yang cukup dan beri apresiasi kepada anak mengenai capaian-capaian kecilnya. Ingatkan pada anak bahwa ia tidak perlu menceritakan yang tidak ada. Jika perhatian dan apresiasi di rumah cukup, maka ia tidak mencari lagi di luar.
  2. Berusaha mendapatkan yang dia inginkan
    Anak tumbuh dengan perkembangan otak sesuai usianya. Ia akan berkembang mencari cara dan mencari solusi dari masalah yang dia hadapi. Kalau saat kecil dilarang beli mainan anak nurut saja, semakin beranjak besar anak mulai mencari cara, kalau aku tidak boleh beli mainan apa aku ambil punya temanku saja, ya. Seiring berkembangnya kemampuan pikir anak, anak akan berusaha mencari cara. Jika dia tidak diberi tahu yang dilakukan salah, ia akan menganggap hal tersebut wajar. Solusinya anak tetap harus diberikan batasan, tidak berbohong dan tidak mengambil yang bukan miliknya.
  3. Takut membuat orang tua kecewa dan marah
    Biasanya anak tahu hal apa saja yang membuat orang tuanya marah, saat itulah anak memilih untuk berbohong. Misal anak tahu persis kalau orang tuanya marah sekali jika ia mendapat nilai jelek, maka anak berusaha berbohong akan nilai yang ia dapatkan. Untuk itulah orang tua mulai memilih dengan hati-hati agar tidak semua hal yang tidak sesuai disampaikan dengan marah. Orang tua bisa menyampaikan dengan, “Bunda memang gak suka nilai kamu seperti ini, tapi gak papa Bunda senang kamu sudah jujur. Lain kali bisa dicoba lagi, ya.” Dengan ini anak tahu yang diapresiasi adalah kejujurannya.

Jika kebohongan yang dilakukan anak baru pertama kali, Ayah dan Bunda bisa mengatakan, “Ayah dan Bunda tahu kalau kamu bohong, kok. Lain kali bicara saja yang jujur, ya..” Ini adalah pendekatan yang disebut gentle, pelan-pelan menyampaikan rasa kecewa kita tapi tidak memberikan konsekuensi.

Akan tetapi, ketika kebohongan sudah dilakukan kesekian kali, Ayah dan Bunda dapat memberikan jawaban yang lebih tegas, “Apa yang kamu katakan itu karangan, Nak. Itu tidak baik dilakukan seperti itu.” Jika setelah sikap tegas seperti ini anak masih juga berbohong maka orang tua perlu memberikan konsekuensi pada Si Kecil, seperti dikurangi waktu menonton dan bermain. Semoga anak kita tumbuh dengan jujur dan berani mengakui kesalahan, ya, Ayah dan Bunda.

Sumber :

Alodokter. Anak Suka Berbohong. https://www.alodokter.com/anak-suka-berbohong-apa-yang-harus-dilakukan-2 (diakses 27 November 2023)
Childmind. Why Kids Lie. https://childmind.org/article/why-kids-lie/ (Diakses 27 November 2023)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.