Pencegahan Stunting dari Masa Kehamilan, Begini Caranya

 
perkembangan otak. Anak dengan stunting cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dan rentan terhadap penyakit dan berpotensi mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan kognitif yang optimal.

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Asupan gizi yang tidak cukup akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, seperti tinggi anak yang lebih pendek dari standar tinggi anak-anak seusianya.

Tidak hanya berdampak pada fisik, stunting juga berdampak pada perkembangan otak. Anak dengan stunting cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dan rentan terhadap penyakit dan berpotensi mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan kognitif yang optimal.

Tentu saja stunting dapat dicegah, bahkan sejak periode pra-konsepsi atau sebelum masa kehamilan. Berikut tahapan-tahapannya:

Masa Pra-Konsepsi atau Sebelum Kehamilan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa nutrisi yang dimiliki oleh calon ibu, sejak masa remajanya, memiliki kaitan erat dengan janin dan anaknya kelak. Perempuan yang memiliki asupan nutrisi yang cukup saat ia masih anak-anak hingga remaja memiliki kecenderungan untuk mengandung janin yang tidak berisiko mengalami stunting. Misalnya, tinggi seorang ibu dapat dijadikan indikator penting yang dapat merefleksikan kombinasi dari kondisi genetik dari sisi ibu dan kondisi kecukupan nutrisi saat ia masih dalam masa pertumbuhan. Maka, sangat penting bagi perempuan untuk menjaga asupan nutrisi bahkan sejak masa pertumbuhan dan remaja.

Masa Kehamilan dan Sebelum Melahirkan (Prenatal Phase)
Kesehatan ibu selama masa prenatal sangatlah vital bagi perkembangan janin. Pemenuhan nutrisi selama kehamilan memiliki peran penting untuk pertumbuhan janin, kesehatan dan kemampuan bayi untuk bertahan, dan kesehatan anak secara jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh peran ibu pada setengah dari 1000 hari pertama kehidupan anak (mulai dari awal kehamilan hingga bayi usia 6 bulan), yaitu sebagai sumber nutrisi satu-satunya bagi anak. Pertama, pada saat anak masih dalam kandungan, dan kedua pada saat periode ASI eksklusif selama 6 bulan. Pada masa ini juga peran Ayah tidak kalah pentingnya, karena harus mendampingi Bunda selama masa kehamilan dan menyusui, memastikan nutrisi Bunda tercukupi.

Masa Bayi dan Batita (6-24 Bulan)
Periode ini juga tidak kalah pentingnya dengan periode lainnya. Di sinilah Ayah dan Bunda harus sudah paham mengenai pentingnya gizi seimbang bagi si Kecil, sesuai dengan usianya. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan saat anak 6 bulan. Jenis makanan, cara memasak, dan tekstur makanan sangat penting untuk diperhatikan, menyesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Selain itu, pola makan juga saling berkaitan erat dengan pola tidur anak. Secara keseluruhan, hal ini menjadi pola asuh yang berkesinambungan. Pola asuh yang baik (termasuk pola makan, asupan gizi, dan pola tidur) memegang peranan penting dalam pencegahan stunting pada anak.

Ayah dan Bunda, pasti ingin memberikan yang terbaik bagi si Kecil dan memastikan pertumbuhannya optimal. Maka, yuk mulai terapkan gaya hidup sehat, asupan nutrisi yang cukup, dan pola asuh yang efektif untuk perkembangan anak yang optimal!

Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab stunting pada anak melalui artikel berikut.

Referensi:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0213911121002909?ref=pdf_download&fr=RR-2&rr=87e0ca402c586cfa

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.