Perhatikan Perubahan Emosi pada Ibu Hamil

 

Masa kehamilan adalah masa yang dinantikan para calon orang tua baru. Persiapan demi persiapan harus dilakukan sejak memulai kehamilan sebab begitu banyak perubahan yang akan terjadi selama 9 bulan kehamilan. Sebaiknya calon orang tua mengetahui beragam perubahan tersebut. Khususnya hal-hal yang tidak tertangkap mata dan mungkin tidak terasa. Begitu kehamilan terjadi, tubuh Ibu akan mengalami perubahan hormon yang drastis yaitu meningkatnya hormon-hormon pendukung perkembangan janin seperti Hcg (Human Chorionic Gonadotropin), progresteron dan estrogen. Ketiga hormon ini sangat berperan membuat suasana hati berubah-ubah. Terkadang kesal, lalu bahagia dan berulang dengan cepat. Tidak jarang ibu hamil sering merasa lebih mudah tersentuh dan menangis di kala kehamilan.

Berikut ada beberapa tahapan perubahan emosi di setiap trisemester kehamilan:

Trisemester Pertama

Selain perubahan suasana hati atau mood swing, ibu hamil di trisemester awal juga mengalami penurunan kemauan seksual. Belum lagi, mayoritas ibu hamil di masa ini sering mengalami mual, pusing, susah makan akibat peningkatan hormon HcG sehingga cukup berpengaruh ketidakstabilan suasana hati. Bahkan ada juga para calon Ibu yang merasa khawatir akan peran baru yang menantinya. Perasaan-perasaan ragu sering muncul seperti “mampu kah aku jadi Ibu? “, “bisa ga ya nanti aku mengurus anak dengan baik?”. Terlebih lagi jika sebelumnya ada pengalaman keguguran, calon ibu akan semakin was-was. Berbagai pikiran buruk yang dialami dapat membuat ibu hamil memiliki gangguan tidur.

Trisemester Kedua

Di masa ini, hormon Hcg sudah menurun sehingga rasa mual mulai menghilang. Di fase ini pula, calon ibu mulai menerima kondisinya karena semakin terbiasa apalagi ketika sudah ada gerakan-gerakan janin yang terasa. Kekhawatiran yang muncul biasanya berkaitan dengan kondisi janin. Mereka mulai berusaha menjaga dan merawat kesehatan janin mereka.

Trisemester Ketiga

Di trisemester akhir, meskipun diwarnai kegembiraan dan keinginan untuk segera bertemu si Kecil, ada ketakutan yang kembali muncul. Para calon ibu umumnya akan memikirkan lagi mengenai kesiapannya menjadi ibu untuk anaknya serta mengenai persalinan yang belum dapat terprediksi rasa dan situasinya. Disamping itu, ada pula ketakutan akan kondisi ekonomi yang menurun atau kekhawatiran untuk menghidupi anggota baru dalam keluarga mereka.

Kondisi emosi Ibu hamil yang berubah-ubah ini sebaiknya dapat disikapi dengan baik oleh suami dan keluarganya. Sebab stress yang berkepanjangan di masa kehamilan tidaklah berdampak baik. Maka dari itu dukungan sekitarnya serta mengikuti kelas hamil sangatlah berpengaruh untuk membuat Ibu Hamil dapat mengontrol emosi dengan baik. Apabila emosi terkontrol, tubuh juga ternutrisi dengan baik, maka kehamilan yang sehat dan berbahagia akan mengoptimalkan tumbuh kembang janin.

Sumber:

Parenting Module, Tanoto Foundation

Murkoff, Heidy “ What to Expect When You Are Expecting (2009)

Baby Centre : Mood Swing During pregnancy (2016)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.