Perlukah Memberikan Obat Cacing bagi Si Kecil?

 
Selain menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu, cacing di perut atau usus mereka juga bisa memberi dampak pada pertumbuhan dan asupan gizi.

Ayah dan Bunda, tahu nggak kalau cacingan adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada Buah Hati berusia 5 hingga 10 tahun? Selain menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu, cacing di perut atau usus mereka juga bisa memberi dampak pada pertumbuhan dan asupan gizi loh.

Karena itu, Ayah dan Bunda dianjurkan segera melakukan pemeriksaan jika Buah Hati menunjukkan tanda-tanda atau gejala ini. Jika setelah pemeriksaan dipastikan Si Kecil mengidap cacingan, Bunda dan Ayah harus langsung mengobatinya dengan bantuan obat cacing yang diresepkan dokter.

Penyebab cacingan
Anak-anak merupakan kategori kelompok usia yang paling berisiko mengalami infeksi cacing. Penyebabnya beragam, salah satunya karena mereka cenderung suka bermain di tanah, yang menjadi tempat hidup cacing. Selain itu, pada usia ini kesadaran untuk menjaga kebersihan masih sangat minim.

Dari semua jenis cacing yang ada, beberapa yang biasanya menginfeksi adalah cacing pita, cacing gelang, cacing kremi dan cacing tambang. Infeksi bisa terjadi ketika Si Kecil tidak sengaja menelan telur cacing yang menempel di tangan atau terselip dalam kuku. Karena itu, rutin mencuci tangan setelah bermain bisa menjadi salah satu cara mencegah hal ini.

Selain itu, meminum air yang terkontaminasi dan tidak dimasak hingga matang juga bisa menjadi penyebab infeksi ini. Mengonsumsi daging setengah matang dari hewan yang terinfeksi, atau buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih maupun kurang matang juga bisa menyebabkan cacingan.

Hewan peliharaan di rumah juga bisa menjadi penyebab infeksi cacing. Mereka menjadi inang bagi para cacing ini, yang kemudian menularkannya pada Buah Hati. Cacing parasit biasanya berkembang biak di lingkungan yang tidak higienis. Karena itu, menjaga kebersihan bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah hal ini terjadi.

Gejala cacingan
Pada kasus infeksi ringan, gejala yang ditunjukkan biasanya tidak terlalu tampak berbeda. Namun secara umum, gejala yang dikenali adalah lesu, sering mengantuk, pucat, kurang nafsu makan, tidak bersemangat dan kurang gizi. Bila semakin parah, gejala yang muncul bisa seperti sering merasa sakit perut, kembung, kemerahan atau iritasi kulit di pantat dan sekitar anus, serta gatal di sekitar anus pada malam hari.

Lantas, perlukah memberi obat cacing bagi Buah Hati?
Karena infeksi cacingan dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan Buah Hati kita, maka pencegahan sangat penting untuk dilakukan. Selain menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), obat cacing juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan Si Kecil. Obat cacing terbukti mampu mencegah dan membasmi cacingan.

Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak usia 2 tahun sudah bisa diberikan obat ini. Di usia tersebut, Si Kecil sudah mulai rentan terserang penyakit, karena sudah mulai bermain di luar rumah dan bersentuhan langsung dengan tanah.

Bagaimana aturan pemberian obat cacing?
Mengingat ada banyak jenis cacing yang bisa menginfeksi, maka jenis obat cacing yang tersedia juga beragam. Tapi Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir, karena biasanya obat yang diberikan kepada Si Kecil adalah obat yang dapat membasmi mayoritas cacing yang ada. Jenis-jenis yang dimaksud adalah:

Albendazole
Obat jenis ini yang paling sering ditemukan di masyarakat. Biasanya obat ini diberikan kepada Si Kecil berusia 12 hingga 24 bulan sebanyak 200 mg. Sementara untuk usia 2 tahun ke atas adalah 400 mg dalam satu kali pemberian.

Mebendazol
Obat mebendazole sebenarnya sama dengan Albendazole. Ayah dan Bunda bisa memberikan obat jenis ini kepada Si Kecil yang berusia 2 tahun ke atas sebanyak 500 mg untuk satu kali pemberian.

Pirantel Pamoat
Obat ini juga banyak dijual di pasaran dengan berbagai merek. Dosisnya tunggal atau sekali pemberian, yang disesuaikan dengan berat badan Buah Hati, sekitar 10-11 mg/kg BB. Maksudnya, jika Buah Hati memiliki berat 15 kg, maka dosis yang diberikan antara 15-165 mg.

Zentel
Obat jenis ini terbagi menjadi dua, yaitu Zentel 400 miligram untuk Buah Hati yang berusia di atas 2 tahun dan Zentel suspension, yaitu sirup obat cacing untuk mereka yang berusia di bawah 2 tahun.

Praziquantel
Obat oral ini bisa digunakan untuk menangani infeksi cacing pita. Dengan mengonsumsi obat ini, dapat membantu melumpuhkan dan melarutkan cacing pita, yang kemudian keluar melalui tinja.
Perlu diketahui Ayah Bunda, Indonesia memiliki iklim tropis dan angka kecacingan yang tinggi. Karena itu, menjaga pola hidup bersih dan sehat penting dilakukan. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang sudah dimasak matang, untuk mencegah masuknya telur cacing.

Sumber:
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kapan-balita-perlu-minum-obat-cacing
https://www.halodoc.com/artikel/ini-panduan-aman-konsumsi-obat-cacing-untuk-anak
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/kapan-anak-perlu-minum-obat-cacing

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.