Perlukah Menanamkan Nasionalisme pada Anak Sejak Dini?

 
Kita semua juga pasti sepakat bahwa menanamkan rasa nasionalisme sejak usia dini sangatlah penting apalagi di era globalisasi modern.

Pasti Ayah dan Bunda percaya bahwa usia dini merupakan waktu yang tepat untuk membentuk karakter serta kepribadian Si Kecil pada berbagai bidang, seperti kecerdasan, mandiri, bersosialisasi, termasuk menanamkan jiwa nasionalisme. Kita semua juga pasti sepakat bahwa menanamkan rasa nasionalisme sejak usia dini sangatlah penting apalagi di era globalisasi modern yang sangat cepat ini.

Jika Ayah dan Bunda lalai sedikit saja, bisa jadi Si Kecil tidak akan mengenal bagaimana Ibu Pertiwi bisa meraih kemerdekaannya puluhan tahun yang lalu. Tidak sedikit pula yang menganggap pendidikan nilai-nilai kebangsaan dan moral bangsa bisa diajarkan di bangku sekolah oleh guru kelak. Padahal sebenarnya, mempercayakan pihak sekolah saja tidak cukup, lho! Perlu adanya peran Ayah dan Bunda untuk membentuk jiwa nasionalisme pada Si Kecil.

Penanaman nilai moral bangsa bisa dimulai dari hal mendasar dan sederhana terlebih dahulu. Salah satu diantara adalah mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di rumah. Namun, hal ini bukan berarti mengajarkan bahasa asing adalah hal yang salah, tentu saja itu juga sama pentingnya, tetapi ada baiknya Si Kecil bisa mengenal dengan baik Bahasa Ibu yaitu Bahasa Indonesia. Seperti, memakai kata ambilkan bukan ambilin, lapar bukan laper, pinjam bukan pinjem, dan lain lain sebagainya.

Selain itu, Ayah Bunda bisa mengenalkan berbagai Budaya Indonesia, seperti membelikan pakaian tradisional, mengajak Si Kecil memainkan permainan tradisional, memperkenalkan keberagaman dan menghargai perbedaan. Hal tersebut sangat perlu dilakukan, agar kelak saat memasuki usia masuk sekolah atau PAUD, Si Kecil tidak lagi kaget jika melihat ada teman sekelas yang berwarna kulit berbeda dengannya atau memiliki budaya dan bahasa berbeda.

Pasalnya, saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenal kebudayaan dan identitas Indonesia sebagai negeri dengan keanekaragaman budaya. Salah satu penyebabnya adalah era modern yang demikian cepat, banyak anak-anak yang kini tidak peduli pada sejarah dan budaya tanah air. Padahal sebenarnya Nasionalisme adalah paham kebangsaan pada seorang manusia yang memiliki kecintaan terhadap bangsa dan tanah airnya sendiri.

Jiwa nasionalisme tentu saja tidak akan tumbuh begitu saja, Ayah dan Bunda perlu bekerja sama. Dengan menanamkan jiwa nasionalisme maka generasi muda akan memiliki karakter dan wawasan kebangsaan yang mencintai tanah air. Oleh sebab itu penanaman kecintaan terhadap bangsa Indonesia perlu ditanamkan sedini mungkin untuk menghindari lunturnya nilai-nilai nasionalisme saat dewasa kelak.

Selain berkaitan pada budaya dan cinta tanah air, menanam jiwa nasionalisme juga berkaitan dengan patriotisme seperti jiwa kepemimpinan, pemberani, dan pantang menyerah dalam membela bangsa dan tanah air. Rasa patriotisme ini juga perlu diajarkan sejak dini agar Si Kecil lebih siap dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan. Adapun penerapannya bisa mengajarkan lagu-lagu pahlawan, membacakan dongeng, dan lain-lain.

Mengenalkan Budaya dan Sejarah Indonesia demi memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme memang bukanlah tugas instan, tetapi Ayah dan Bunda tidak boleh menyerah. Karena pada dasarnya memupuk rasa nasionalisme adalah tugas bersama baik itu tenaga pendidik di sekolah dan orang tua sebagai guru pertama Si Kecil. Mari bersama-sama mewujudkan nilai-nilai moral bangsa ditengah kemudahan masuknya berbagai budaya asing. Namun bukan berarti Si Kecil dilarang mempelajari bahasa dan budaya negara lain ya Bunda. Mengenal bahasa dan budaya lain tentu saja penting agar Si Kecil siap menghadapi era globalisasi, tetapi jiwa nasionalisme serta patriotisme cinta tanah air harus tetap menggelora di dada Garuda Kecil.

Sumber:
https://www.kompasiana.com/ufitsukmawati4314/6102bdf506310e53b07b6ec4/menanamkan-jiwa-nasionalisme-pada-anak-usia-dini
https://timesindonesia.co.id/kopi-times/243506/pentingnya-menanamkan-rasa-nasionalisme-sejak-dini

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.