Support Group, Apakah Berbeda dengan Keluarga?

 
Kebanyakan, support group dibentuk sebagai wadah bagi mereka yang mengalami kesulitan hidup secara fisik, psikologis maupun berniat memperbaiki diri.

Support group atau kelompok pendukung merupakan sekelompok orang dengan pengalaman dan perhatian yang sama, yang memberikan dukungan emosional dan moral satu sama lain. Kebanyakan, support group dibentuk sebagai wadah bagi mereka yang mengalami kesulitan hidup secara fisik, psikologis maupun berniat memperbaiki diri.

Sebuah kelompok pendukung menawarkan tempat yang aman di mana anggotanya bisa mendapatkan informasi yang praktis, bernilai, dan bermanfaat. Dibandingkan hanya menyimpan masalah sendiri, ayah dan bunda akan mendapat keuntungan berbeda dari kelompok pendukung, dan akan belajar lebih banyak tentang mengatasi masalah melalui pengalaman bersama.

Lalu, apakah support group atau kelompok pendukung berbeda dengan keluarga? Sebuah kelompok pendukung memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk berbagi pengalaman dan perasaan pribadi, strategi menghadapi kesulitan maupun berdamai dengan keadaan, dan berbagi informasi langsung tentang kasus-kasus tertentu.

Bagi banyak orang, kelompok pendukung yang berhubungan dengan kesehatan dapat mengisi kesenjangan antara perawatan medis dan kebutuhan akan dukungan emosional. Karena bisa saja hubungan seseorang dengan dokter atau tenaga medis lainnya mungkin tidak memberikan dukungan emosional yang memadai, dan keluarga serta teman mungkin tidak memahami apa yang dihadapi.

Berikut ini manfaat berpartisipasi dalam kelompok pendukung:

  • Mengurangi rasa kesepian, terisolasi atau dihakimi
  • Mengurangi kesusahan, kecemasan atau kelelahan, depresi
  • Berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan sendiri
  • Meningkatkan keterampilan untuk mengatasi tantangan
  • Menumbuhkan motivasi untuk melakukan hal yang positif
  • Mendapatkan rasa pemberdayaan, kontrol atau harapan
  • Belajar tentang sumber daya kesehatan, ekonomi atau sosial

Ada banyak jenis kelompok pendukung, di antaranya:

  1. Kelompok pendukung atau kelompok swadaya yang dijalankan oleh rekan-rekan terlatih dan fokus pada dukungan emosional, berbagi pengalaman, pendidikan dan kegiatan praktis.
  2. Dukungan per individu, kadang-kadang disebut mentoring atau lingkup pertemanan. Ayah dan bunda akan bertemu seseorang untuk membicarakan perasaan diri atau untuk menetapkan tujuan.
  3. Forum online, di mana interaksi akan berlangsung melalui dunia maya.

Kelompok pendukung ada yang sengaja dibuat oleh pihak medis, seperti Yayasan Kanker Anak Indonesia. Atau Komunitas SIGAP yang dapat diakses melalui Website SIGAP di sigap.tanotofoundation.org. Komunitas SIGAP membagikan berbagai tips pola asuh, kesehatan, hingga mengadakan kegiatan positif lainnya untuk para orang tua milenial. Ini salah satu contoh kelompok pendukung jenis forum online.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk bergabung dengan kelompok pendukung:

  • Jenis kelompok pendukung
  • Siapa fasilitator atau mediatornya
  • Lokasi dan waktu pertemuan,
  • Berapa frekuensi pertemuan,
  • Serta apakah ada biaya yang harus dikeluarkan.

Patut dihindari apabila kelompok pendukung meminta biaya besar, fasilitator atau mediator tidak kompeten, menjanjikan dapat menyembuhkan sebuah penyakit, atau menekan untuk membeli produk maupun jasa tertentu.

Saat Ayah dan Bunda bergabung dengan kelompok pendukung baru, mungkin akan merasa gugup dan takut untuk berbagi masalah pribadi dengan orang asing. Namun, seiring berjalannya waktu, membagikan ide dan pengalaman sendiri dapat membantu ayah dan bunda mendapatkan manfaat lebih banyak dari kelompok pendukung.

Tentunya, bergabung dengan kelompok pendukung atau support group tidak serta-merta meninggalkan nilai penting dari keluarga. Karena bagaimanapun keluarga menjadi “rumah” dan pendukung utama kita.

Sumber artikel:
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/support-groups/art-20044655
https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/p/peer-support
https://www.helpguide.org/articles/therapy-medication/support-groups.html

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.