Yuk, Bedakan Antara Kurus yang Sehat dan Kurang Gizi

 
Ayah dan Bunda, tidak perlu minder ya jika Si Kecil terlihat kurus, karena belum tentu asupan gizi mereka kurang atau tidak sehat.

Ayah Bunda, siapa yang sampai saat ini menganggap Si Kecil yang gendut sudah pasti sehat dan yang kurus pasti kurang gizi? Di lingkungan kita, memang cenderung menganggap Buah Hati yang kurus berarti sedang sakit atau kurang asupan gizinya. Nyatanya, pemikiran seperti ini tidak sepenuhnya benar loh.

Berat badan Buah Hati memang menjadi salah satu tolok ukur dalam menilai status gizi. Namun, gemuk atau kurus ini bukanlah satu-satunya tolok ukur atau faktor yang dilihat. Masih ada beberapa faktor lain yang digunakan untuk melihat kecukupan gizi Si Kecil. Di antaranya adalah genetik, tinggi badan, aktivitas fisik, serta kesesuaian berat badan dan tinggi badan dengan usia mereka.

Seperti apa ciri Si Kecil yang sehat dan cukup gizinya?

Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan apakah Si Kecil ini termasuk yang cukup gizinya, meski bertubuh kurus. Salah satunya adalah tetap aktif, lincah dan ceria, tidak mudah gelisah atau cemas, tidak mudah merasa lelah atau sakit dan perkembangan perilaku maupun intelektualnya dalam kondisi yang normal.

Selain itu, tanda-tanda lain yang bisa Ayah Bunda perhatikan adalah memiliki berat badan dan tinggi badan yang normal. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, rerata berat badan yang dianggap normal di setiap kelompok usia adalah:

  • 0-6 bulan: 3,3-7,9 kg
  • 7-11 bulan: 8,3-9,4 kg
  • 1-3 tahun: 9,9-14,3 kg
  • 4-6 tahun: 14,5-19 kg
  • 7-12 tahun: 27-36 kg
  • 13-18 tahun: 46-50 kg

Sedangkan untuk rerata tinggi badan yang ditetapkan adalah:

  • 0-6 bulan: 49,9-67,6 cm
  • 7-11 bulan: 69,2-74,5 cm
  • 1-3 tahun: 75,7-96,1 cm
  • 4-6 tahun: 96,7-112 cm
  • 7-12 tahun: 130-145 cm
  • 13-18 tahun: 158-165 cm

Jika berat dan tinggi badan Si Kecil juga tidak sesuai dengan rerata acuan dari Kementerian Kesehatan, Ayah Bunda bisa mulai waspada ya. Ditambah lagi, jika Si Kecil memunculkan beberapa indikasi kekurangan gizi dalam bentuk perilaku yang berlawanan, seperti mudah merasa lelah, tidak bersemangat, kekurangan energi, mudah tersinggung dan cemas, atau mengalami perkembangan daya intelektual yang lambat. Maka Ayah dan Bunda, perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait status gizi si Kecil ya! Karena kesehatan dan kecukupan gizi si Kecil tidak hanya dapat dilihat proporsi tubuh namun juga fungsi perilaku si Kecil sehari-hari.

Cara agar Ayah dan Bunda dapat menjaga gizi Si Kecil

Selama masa pertumbuhannya, asupan gizi yang baik sangat penting terutama bagi tumbuh kembang fizik dan kecerdasan Buah Hati. Dengan gizi yang cukup, hal ini dapat membantu menjaga imun mereka, terhindar dari penyakit, serta meningkatkan produktivitas harian mereka.

Beberapa cara yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda agar tetap menjaga gizi Si Kecil antara lain:

  1. Menjaga pola makan
    Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam menyumbang gizi pada Si Kecil adalah melalui makanan. Ayah Bunda harus memastikan mereka makan tepat waktu dan disertai dengan beragam jenis makanan. Gizi yang cukup harus terpenuhi saat mereka makan, seperti karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, vitamin dan mineral. Cemilan sehat juga bisa diberikan, untuk membantu mendukung dan memastikan kebutuhan gizi Buah Hati.
  2. Hidup sehat dan bersih
    Kebersihan diri dan lingkungan dapat mencegah serangan berbagai penyakit. Bila Si Kecil sakit, hal ini akan mempengaruhi nafsu makan mereka, yang dapat mengganggu asupan gizi ke dalam tubuh. Membiasakan hidup bersih dan sehat bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menutup makanan yang ada di meja agar tidak dihinggapi lalat atau hewan lain pembawa kuman, serta selalu menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk.
  3. Ajak Si Kecil tetap aktif
    Aktivitas fisik, seperti olahraga, bisa menjadi salah satu cara dalam mempertahankan gizi Buah Hati. Dengan aktif bergerak, energi yang masuk dan keluar akan lebih seimbang. Cara ini juga dapat membantu dalam melancarkan sistem metabolisme tubuh, termasuk zat gizi.
  4. Pantau kondisi kesehatan mereka secara berkala
    Pemeriksaan status gizi dan kesehatan Buah Hati sebaiknya dilakukan secara rutin dan berkala. Hal ini bisa dilakukan di fasilitas kesehatan manapun, agar Ayah Bunda mendapat gambaran tentang kondisi mereka saat itu. Jika nantinya terdeteksi ada kelainan atau hambatan pada tumbuh kembangnya, maka dapat ditangani sedini mungkin.

Ayah dan Bunda, tidak perlu minder ya jika Si Kecil terlihat kurus, karena belum tentu asupan gizi mereka kurang atau tidak sehat. Yang penting, pastikan asupan mereka sudah memenuhi kebutuhannya dan kurangi konsumsi yang tidak sehat, seperti junk food. Istirahat yang cukup juga perlu, agar memperkuat sistem imun mereka.

Sumber:
https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/gizi-anak/tanda-status-gizi-anak-baik/
https://id.theasianparent.com/anak-kurus-tapi-sehat#:~:text=Tentu%20ada.,memasuki%20usia%201%2D5%20tahun.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.